34 Korban Kerusuhan Wamena Mayoritas asal Omben Sampang

×

34 Korban Kerusuhan Wamena Mayoritas asal Omben Sampang

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyambut pengungsi korban kerusuhan Wamena di di Asrama Transito Surabaya, Minggu sore (foto ngopibareng)

matamaduranews.comSAMPANG-Sebanyak 40 pengungsi korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, asal Jatim tiba di Surabaya, Minggu sore (29/9/2019).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melepas para pengungsi menuju rumah asalnya, Pukul 17.30 WIB setelah berkumpul di Asrama Transito Surabaya.

Para pengungsi yang selamat itu,  diangkut pesawat Hercules milik Angkatan Udara (AU) dari Wamena sampai ke Semarang.

Dari Semarang, 34 pengungsi asal Sampang, Madura itu, diangkut kendaraan bus menuju tempat transit milik Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Pemprov Jatim di Surabaya.

Sebanyak 24 pengungsi asal Sampang langsung menuju Kantor Dinas Sosial Kabupaten Sampang, pada Minggu malam (29/9/2019).

Sebanyak 10 pengungsi langsung dijemput keluarganya di Surabaya.

“Dari 34 warga Sampang, 10 diantaranya di jemput keluarganya di Surabaya dan 24 langsung menuju Ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Sampang dan selanjutnya diantarkan ke lokasi masing masing,” terang Ramli dari Dinas Sosial Provinsi Jatim, kepada media.

Bupati Sampang melalui Pj Sekdakab Yuliadi Setiawan mengatakan, Pemkab Sampang  pasti memfasilitasi warganya yang mayoritas berasal dari Kecamatan Omben agar bisa pulang ke rumahnya masing masing.

Berikut Sebagian Nama Pengungsi asal Sampang:

  1. Asiseh (33); Sampang
  2. Rosidah (40); Sampang
  3. Ismawati (25); Sampang
  4. Alvi (27); Sampang
  5. Najwa; Sampang
  6. Arsyi (bayi), 6 bulan; Sampang
  7. Habiba;(25)Sampang
  8. Lutfiya; (6); Sampang
  9. Siti Maimunah; (24); Sampang
  10. Fadilah (32), Sampang
  11. Suliyati (38), Sampang.
  12. Sofiyatun (4), Sampang
  13. Hasanuddin (40), Sampang
  14. Asyari (46), Sampang
  15. Mohammad Qaimuddin, Sampang

Mohlis, Mata Sampang