
MataMaduraNews.com–BANGKALAN– Mahfudz S.Ag anggota DPRD Provinsi Jawa Timur sedang menggelar reses ke III. Kali ini, dia menggelar reses di kediaman Ketua GP Ansor Bangkalan, KH Hasani Muchtasor Zubair, Rabu (23/11/2016). Dalam acara tersebut, Mahfud mengajak 100 pemuda perwakikan dari 18 kecamatan di Bangkalan untuk berdialog dan menyampaikan aspirasinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebelum dialog, Mahfud memberi pengantar akan pentingnya peran pemuda. Karena itu, dia berharap para pemuda Bangkalan harus lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya agar para pemuda desa lebih produktif. Menurut anggota komisi C (bagian keuangan atau pendapatan) DPRD Provensi Jatim ini, pemuda adalah penerus dan penggerak desa. Maju atau mundurnya suatu desa sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya.
Sambutan politisi PDI itu langsung mendapat berbagai respon dari para pemuda dalam sesi dialog. Fahmi, perwakilan pemuda Kecamatan Socah, mengeluhkan memudarnya nilai gotong royong di desanya. Gotong royong, kata dia hanya ada bila perbaikan insfrastruktur yang sumber pendanaannya hasil urunan warga. Sementara, jika dana perbaikan bersumber dari pemerintah, maka pengerjaanya diberikan kepada orang luar. “Kami minta Pak Mahfud agar bisa memberi kami wadah, agar pemuda bisa diberdayakan di desa kami,” ungkapnya.
Respon lain datang dari Rohman, perwakilan pemuda dari Desa Petaonan, Kecamatan Tanah Merah. Dia mengaku sulit menemukan pemuda mendapat kesempatan ikut membangun SDM dan instrastruktur desa.
Dia mencontohkan untuk program pengentasan buta aksara di desa. Pemerintah justru mendatangkan tenaga pengajar dari luar. Padahal, jika hanya mengajar baca tulis muda-mudi juga bisa diandalkan. “Pemerintah kurang memberi ruang kepada kami,” kata dia.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Mahfud meminta pemerintah daerah lebih pro aktif kepada pemuda. Pemkab diminta harus memfasilitasi potensi para pemuda di desa.
“Seperti pemuda bisa diaktifkan dalam pengoperasian BUMDes, KOPWAN, KUB (Kelompok Usaha Bersama) dan kelompok-kelompok wirausaha lain. Pemuda harus difasilitasi dan beri ruang agar bisa diberdayakan,†Jelasnya.
Selain itu, Mahfud berjanji akan mengcurkan dana dari Pemprov Jatim untuk program pemberdayaan pemuda di Bangkalan. “Kami akan berupaya memfasilitasi bagaimana semangat para pemuda ini bisa dikalaborasikan dengan pemerintahan desa. Sehingga sinergitas dalam membangun daerahnya baik itu dalam membangun infrastruktur maupun SDMnya bisa dirasakan bersama. Kalau sudah bisa berjalan bersama akan berdampak positif,” terang Mahfud.
Eko, Mata Bangkalan