matamaduranews.com–SURABAYA-Bendahara Umum PW IKA PMII Jawa Timur Firman Syah Ali meminta masyarakat tidak terlalu panik melihat gambar halaman pertama Jawa Pos hari ini yang menampilkan foto Ka’bah sedang sepi orang bertawaf. Apalagi sampai ada yang memberi bumbu isu bahwa apabila tawaf terhenti, dunia akan binasa. Kiamat sudah tiba dan sebagainya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Kalau kita membaca sejarah, kita tentu tahu bahwa Ka’bah itu sering ditutup. Ibadah haji juga sering ditutup. Ka’bah sering rusak karena peperangan. Ka’bah juga berkali-kali digenangi banjir. Pokoknya tidak perlu panik dan main goreng seenaknya,” terang Pengurus Harian LP Ma’arif Jawa Timur ini.
Keponakan Menkopolhukam RI Mahfud MD ini, meminta masyarakat untuk meningkatkan literasi dalam bidang sejarah agar tidak mudah kaget dan terprovokasi pemberitaan media. Sebab orang yang cinta ilmu sejarah, akan lebih bijak dan tenang dalam menghadapi situasi apapun.
“Apa yang terjadi saat ini dan diberitakan oleh media sebetulnya merupakan kelanjutan, atau akibat, atau rentetan dari apa-apa yang terjadi di masa lalu, dan itu semua ada dalam literatur sejarah. Apabila kita faham sejarah segala sesuatu maka kita tidak akan mudah terprovokasi dengan berita terkini tentang segala sesuatu itu,” lanjut Alumni IPNU Pamekasan ini.
Aktivis ISNU Jatim ini kemudian bercerita bahwa sejak Pra Islam hingga era Islam, Ka’bah sering rusak dan ditutup. Ka’bah juga pernah jadi sasaran peluru manjanik rezim Muawiyah saat menggempur Abdullah bin Zubair RA.
“Terjangan peluru rezim Mu’awiyah tersebut membuat bangunan Ka’bah runtuh. Jadi Ka’bah ditutup dan Ka’bah rusak itu hal biasa dalam sejarah. Tidak perlu panik,” pungkas ASN Pemprov Jatim ini.
Hadi, Mata Surabaya