matamaduranews.com–SUMENEP-Drs. Ec Moh. Anwar, SH selaku Ketua (sementara) Badan permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura mempertanyakan calon penerima BLT Dana Desa (DD) yang berjumlah 20 penerima.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut Anwar, anggaran DD Gapuran Barat yang berjumlah Rp 878,3 juta (Rp. 878.359.000,-) mampu jika mealokasikan sebanyak 146 calon penerima BLT DD.
“Besaran DD di atas Rp 800 juta kan maksimal 30% bisa mengalokasikan untuk BLT DD. Kalau tiga bulan Rp 600 ribu kali 246 penerima, berjumlah Rp 263, 5 juta (Rp. 263.507.700). Tapi kenapa hanya dianggarakan 20 calon penerima BLT DD?,†tanyanya dalam surat tertulis yang diterima redaksi Mata Madura, Minggu sore (3/5/2020).
Anwar berharap Kades Gapura Barat lebih peka melihat kondisi ekonomi masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.
“Warga Gapura Barat masih banyak yang perlu bantuan BLT DD. Bukan hanya 20 orang yang berhak menerima,†tambah Ketua LPH – RI JAWA TIMUR di Sumenep ini.
Anwar selaku Ketua (sementara) BPD Gapura Barat secara tegas menolak untuk menandatangani RPJMDes dan RKPDes Gapura Barat setelah mengetahui ada 20 calon penerima BLT DD.
Selain mempersoalkan alokasi BLT DD, Anwar juga melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang oknum anggota BPD dan aparat Desa Gapura Barat ke Camat Gapura dan Mapolres Sumenep.
Sebab, Anwar juga menolak menandatangani Berita Acara pelantikan anggota BPD Gapura Barat masa Bakti periode 2020-2026.
Karena itu, Anwar berharap Kades Gapura Barat bisa mendengar aspirasinya dan perlu peran Camat Gapura dalam memfasilitasi kebuntuan komunikasi alokasi BLT DD di Gapuran Barat.
Kades Gapura Barat Rasidi membantah tudihan Moh. Anwar yang menyebut ada 20 calon penerima BLT DD.
“Tidak benar kalau 20 orang. Yang benar 69 orang sebagai calon penerima BLT DD. Aturannya kan jelas, calon penerima BLT DD itu tak pernah menerima PKH dan bantuan lainnya, seperti paket sembako,†terang Kades Rasidi kepada Mata Madura, via telpon, Minggu (3/5/2020).
Menurut Kades Rasidi, jumlah penerima BLT DD sebanyak 69 orang sudah mewakili semua warganya yang perlu dibantu akibat dampak Covid-19. “Sisanya tergolong mampu dan sudah terdata di program Bansos yang lain,†sambungnya.
Sementara itu, Camat Gapura Abdul Kahir mengatakan, prosentase minimal bagi penerima BLT DD tidak diatur. Tergantung tiap desa berapa jumlah yang diinginkan. Apakah jumlah minimalis atau maksimal 25%, 30% dan 35%, tergantung jumlah DD.
“Tapi jumlah calon penerima BLTD DD harus sesuai dengan hasil pendataan Tim Relawan yang dibahas dalam Musdesus dan sudah disinkronisasi dengan bantuan lainnya seperti, PKH dan paket sembako. Sebab, KPM BLT DD tidak boleh menerima bantuan lainnya,†terang Camat Kahir via WhatsApp kepada Mata Madura, Minggu.
Hambali rasidi