CatatanPolitik

Cak Fauzi Masih Proses Menuju

×

Cak Fauzi Masih Proses Menuju

Sebarkan artikel ini

Catatan: Hambali Rasidi

Pilkada Sumenep 2024
Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi

matamaduranews.com-CAK Fauzi-panggilan baru Bupati Sumenep. Sosoknya belum disegani. Juga belum ditakuti. Tak ada aura karisma yang memancar. Sebagai figur pemimpin. Cak Fauzi seperti masih berproses menuju.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Cak Fauzi tergolong belia menjadi pemimpin. Pada usia 36 tahun. Cak Fauzi sudah menjabat Wabup Sumenep. Usia 41 tahun terpilih sebagai Bupati Sumenep. Pada usia 44 tahun, didagang ikut kontestasi Pilgub Jatim 2024.

Para tokoh dunia muncul melalui proses. Soekarno didaulat sebagai tokoh proklamator bangsa melalui proses panjang. Perjuangannya dalam memerdekakan Bangsa Indonesia dari kolonialisme Belanda dilalui dengan berdarah-darah. Perjuangan Soekarno tentu tak sendirian. Ada banyak tokoh yang membayangi-nya. Meski tokoh itu memilih di balik layar. Tampilan depannya sosok Soekarno.

KH Hasyim Asyari pendiri NU. Tokoh di balik layar kelahiran NU-anda sudah mengerti. Cak Imin, politisi ulung PKB. Kebesaran Cak Imin ada tokoh politik yang berkonstribusi besar mendongkrak ketokohan Cak Imin. Anda juga faham.

Ibnu Athaillah-sufi intelektual yang disegani di zamannya. Karya fenomenalnya-al Hikam-tak lepas dari bimbingan sang mursyid Syech al Murshi. Begitu pun Imam Syafii. Salah satu pencetus madzhab fiqh juga tak lepas dari bimbingan Imam Malik-sang guru.

Tokoh politik. Tokoh intelektual. Tokoh agama. Dan tokoh-tokoh di wilayahnya. Semua berproses dari merangkak. Lalu berjalan menuju jadi. Istilah tokoh itu merupakan sosok atau figur yang perlu ditauladani. Perlu diikuti. Karena terpancar karisma dalam kepribadiannya. Berbeda lagi dengan istilah toko. Anda kan mengerti maknanya.

Dalam beragama. Puncak kesempurnaan umat beragama adalah mengenal Tuhannya. Dalam ilmu tasawuf dikenal dengan istilah makrifatullah (mengenai Allah). Proses menuju makrifatullah dilalui dengan istilah pejalan (salikin). Pasti ada mursyid arifbillah yang membimbingnya dalam salikin.

Rasulullah SAW sebelum mengenal Tuhannya (Allah) dibimbing oleh Malaikat Jibril. Lalu ditunjuk sebagai utusan (Nabi dan Rasul) untuk menyampaikan ajaran-ajaran Allah kepada seluruh umat manusia di muka bumi. Butuh waktu sekitar 12 tahun untuk mikraj (berjumpa dengan Tuhannya). Dalam proses menuju mikraj itu, anda juga ngerti siapa yang membimbing Rasulullah Muhammad SAW.

Era dulu. Orang-orang Sumenep kuna. Mengibaratkan manok (burung) yang pantas dilombakan adalah jenis manok keteran (perkutut). Karena suaranya yang indah didengar. Sekarang, sepertinya semua jenis manok yang dilombakan asal keluar suara.

Dulu wakil rakyat sebagai representasi tokoh yang mewakili rakyat. Sekarang. Semua warga yang memiliki KTP punya hak sama. Konstitusi membolehkan mencalonkan diri melalui parpol.
Karena sistem politik demikian.

Di era kini. Proses menjadi tokoh dianggap gampang. Dilalui dengan instan. Baru menjadi sesuatu sudah mendeklarasikan diri sebagai tokoh. Yang memaksa orang lain memperlakukan dirinya sebagai tokoh. Selalu ingin tampak perfeksionis.

Cak Fauzi tak mendeklasikan dirinya sebagai tokoh. Diam-diam saya sengaja merekam dalam amatan. Beberapa bulan sejak menjabat Bupati Sumenep. Jika bertemu biasa. Tak berubah. Tak jaim. Tak mengambil jarak meski menjabat bupati. Keakraban tetap seperti tak menjabat.

Yang tak banyak diketahui publik. Cak Fauzi seperti menyembunyikan. Yaitu membiayai sejumlah mahasiswa. Dan biayai kebutuhan anak-anak sekolah. Kalau gelar Abul Yatama sudah mafhum. Karena setiap kegiatan seremonial Pemkab Sumenep pasti dimulai dengan santunan anak yatim.

Mereka-mahasiswa dan anak-anak sekolah yang dibiayai sembunyi. Pada saatnya akan men-tokoh-kan Cak Fauzi. Karena tanaman kebaikannya yang berbuah manis. (*)