Aktivis PMII Pamekasan Terluka Setelah Bentrok dengan Polisi

×

Aktivis PMII Pamekasan Terluka Setelah Bentrok dengan Polisi

Sebarkan artikel ini
Para aktivis Pamekasan mengalami perawatan setelah bentrok dengan aparat kepolisian waktu menggelar demonstrasi ke kantor Bupati Pamekasan terkait maraknya tambang ilegal.

matamaduranews.comPAMEKASAN-Tiga aktivis PMII Pamekasan harus menjalani perawatan di RSUD smart Pamekasan, Kamis (25/06/2020).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Para aktivis itu mengalami perawatan setelah bentrok dengan aparat kepolisian saat menggelar demonstrasi ke kantor Bupati Pamekasan terkait maraknya tambang ilegal di Pamekasan.

Ketua Cabang PMII Pamekasan, Moh Lutfi mengatakan, tiga kadernya dilarikan ke rumah sakit setelah luka menganga usai bentrok dengan aparat keamanan.

“Ada tiga kader PMII Pamekasan yang dirawat di RSUD Pamekasan. Ada yang mengalami luka cukup serius,” katanya.

Dikatakannya, dari tiga kader yang dirawat di RSUD Pamekasan satu di antaranya harus dijahit bagian belakang kepalanya. Sementara dua lainnnya mengalami memar.

“Satu kader harus dijahit. Karena keluar darah dari bagian kepala setelah bentrok,” ujarnya.

Kata Lutfi, galian C ilegal di Pamekasan ada 350 titik. “Hanya ada 1 titik yang berizin di Pamekasan,” tambahnya.

Para aktivis minta polisi bersikap tegas dan sigap dalam menindak galian C yang tidak berijin sesuai dengan UU no 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup dan UU no 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara.

Terhadap kepolisian Pamekasan, PMII memberikan jangka waktu selama 7 X 24 Jam untuk mengusut tuntas.

Setelah berdialog cukup lama dengan Kapolres Pamekasan, akhirnya mahasiswa pulang dengan memberi ultimatum penutupan tambang galian C liar selama 7 X 24 jam.

“Jika tidak ada reaksi dari aparat terkait, kami akan berdemo kembali,” pungkas Lutfi.

Menjawab tuntutan itu, Kapolres Pamekasan AKBP Djoko Lestari mengatakan, dalam hitungan 24 X 7 jam polisi akan melakukan kordinasi dengan Forkompinda Pamekasan.

Hal tersebut untuk mencari solusi dan jalan kelaur berkaitan dengan tuntutan para mahasiswa. “Dalam hitungan itu akan melakukan koordinasi dengan Forkompinda Pamekasan,” katanya.(fn)