BisnisInternasional

Ancaman Resesi, Harga Minyak Mentah Dunia Naik Lagi

×

Ancaman Resesi, Harga Minyak Mentah Dunia Naik Lagi

Sebarkan artikel ini
Minyak Mentah Dunia
ilustrasi (liputan6)

matamaduranews.com-Harga minyak mentah dunia rebound pada perdagangan pada hari Kamis pagi (14/7/2022) setelah persediaan minyak AS meningkat.

Dikutip dari beritasatu, Kamis pagi, minyak mentah Brent naik 0,25% ke $99,82 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 0,15% ke $96,44 per barel.

Sejak pada bulan Maret Brent mengalami penurunan hingga mencapai USD 139 yang hampir mencapai level tertinggi sepanjang masa sejak 2008. Para investor serentak melepas minyak di tengah kekhawatiran naiknya suku bunga acuan agresif yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Pada perdagangan sesi Selasa harga anjlok lebih dari 7 persen dan berada di bawah USD 100 untuk pertama kalinya sejak April.

“Saya tidak akan mengatakan tren naik ini belum berakhir,” ungkap Vice President StoneX Financial, Thomas Saal.

Persediaan minyak AS naik lebih dari yang diharapkan dalam jeda ringan dari ketatnya pasar. Stok minyak mentah komersial AS naik 3,3 juta barel.

Investor tetap khawatir tentang kelemahan baru-baru ini dalam permintaan bahan bakar di seluruh dunia yang juga muncul di Amerika Serikat.

Inflasi AS meningkat menjadi 9,1% pada bulan Juni karena biaya bensin dan harga pangan tetap tinggi, memperkuat argumen bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin akhir bulan ini.

Investor telah menjual minyak akhir-akhir ini di tengah kekhawatiran the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga agresif untuk membendung inflasi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan minyak.

Namun, pasar fisik minyak tetap ketat. Tolok ukur utama, seperti minyak mentah Forties dan minyak mentah Midland AS, diperdagangkan dengan harga premium ke pasar berjangka

Kenaikan persediaan minyak AS melebihi dari ekspektasi. Stok minyak mentah komersial Amerika Serikat naik sebanyak 3,3 juta barel jika dibandingkan ekspektasi dalam jumlah stok.

Sementara itu, minyak acuan seperti minyak mentah Forties dan juga minyak mentah Midland AS diperjual belikan dengan harga premium.

Minyak mentah Forties mencapai rekor premium tertinggi yaitu dipatok dengan harga USD 5,35 per barel. Sedangkan, harga minyak Midland AS berada di harga premium sebesar USD 1,5 per barel.

Pada bulan Juni Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat melonjak hingga 9,1 persen akibat harga bahan bakar dan juga pangan tetap tinggi sehingga Federal Reserve berpotensi untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 poin.

Pada hari Rabu Indeks Dolar (Indeks DXY) juga mencapai level tertinggi sejak 20 tahun terakhir yang menyebabkan harga minyak lebih mahal untuk pembeli di luar AS.

Pembatasan kegiatan akibat Covid-19 di China juga menyebabkan pasar menjadi terpuruk. Dalam empat tahun terakhir pada bulan Juni impor minyak mentah China turun ke level terendah.

“Masalah permintaan mengejar harga yang tinggi. Dolar AS menyebabkan tekanan turun pada semua komoditas. Ada perubahan mentalitas selama beberapa minggu terakhir,” ujar analis CHS Hedging, Tony Headrick. (Arlita Azzahra Addin)

sumber: kempalan

KPU Bangkalan