Hukum dan Kriminal

Astaghfirullah!!! Anak Bunuh Ayah

×

Astaghfirullah!!! Anak Bunuh Ayah

Sebarkan artikel ini
Keluarga Korban Pembunuh Arosbaya
ilustrasi

Yang mengejutkan, ortu membandingkan prestasi seorang anak dengan saudaranya, atau anak lain bukan saudara, termasuk cara didik yang salah. Apalagi, jika disertai dengan kata-kata makian, atau merendahkan. Misalnya: “Kamu ini anak bodoh. Kalah dengan adikmu yang pintar.”

Jika si anak tidak memilik kekuatan mental memadai, ia bisa jatuh mental. Kejatuhannya menimbulkan sakit hati. Semakin dipendam, mengendap jadi penderitaan. Suatu saat, setelah ia remaja atau dewasa, muncul dalam bentuk agresivitas.

Nomor dua, anti-sosial. Sebagai akibat dari nomor satu, kekerasan berat. Karena menerima didikan keras dari ortu, anak jadi anti-sosial.

Sikap anti-soail tidak bisa dibaca ortu dari perilaku anak. Anak kelihatan baik-baik saja. Tapi ia memendam dendam bertahun-tahun. Jadilah anti-sosial.

Nomor tiga, sakit mental parah, karena pembawaan sejak lahir (genetik). Jenis ini bisa diamati dari tingkah laku. Di masyarakat sederhana, yang miskin, biasanya dipasung. Cara gampang menutup kemungkinan bahaya.

Jika ortu cukup secara ekonomi, anak jenis ini diterapi oleh ahli jiwa. Bisa juga masuk RS jiwa.

KPU Bangkalan