Catatan

Balapan Politik

×

Balapan Politik

Sebarkan artikel ini
Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Anies Basweda.

Ganjar berusaha menjaga jarak dari gerakan ini karena tidak ingin mengusik kemarahan Banteng. Para Ganjaris ini disebut sebagai ‘’barisan celeng’’ oleh petinggi banteng. Ancaman keras pun dilayangkan kepada anggota banteng yang membelot ke barisan celeng.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pendukung Anies akhirnya tergoda untuk membentuk barisan relawan. Sekelompok orang di Jakarta Rabu (20/10) membentuk aliansi yang dinamai ANIS (Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera) dan mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju dalam balapan 2024.

Meskipun Anies tidak mengetahui gerakan ANIS, tapi deklarasi ini seolah-olah menjadi bendera start bahwa Anies sudah mulai masuk gelanggang resmi balapan. Beberapa pabrikan politik menganggap deklarasi ini prematur, terlalu dini, dan tidak tepat waktu. Harusnya deklarasi ANIS menunggu sampai Anies menyelesaikan tugas gubnernur Oktober tahun depan.

Tetapi, sebagian lainnya menganggap ANIS bisa menjadi dorongan tambahan bagi Anies untuk persiapan 2024. Munculnya ANIS akan menjadi pembuka persaingan tidak resmi antara Anies vs Ganjar. ANIS akan bersaing dengan ‘’barisan celeng’’ untuk mempromosikan dua pebalap itu untuk berebut pole position.

Anies dan Ganjar adalah dua pebalap paling menonjol yang lahir dari kepemimpinan daerah. Ganjar menonjol dalam kepemimpinannya selama menjadi gubernur Jawa Tengah. Anies Baswedan menonjol dalam kepemimpinannya sebagai gubernur DKI. Ada juga Ridwan ‘’Emil’’ Kamil yang menonjol sebagai Gubernur Jawa Tengah, dan Khofifah Indar Parawansa yang cukup menonjol sebagai Gubernur Jawa Timur.

Mereka dianggap punya potensi sebagai pebalap nasional pada race 2024 mendatang. Kalau bukan sebagai driver utama setidaknya bisa menjadi co-driver yang potensial membantu pemenangan balapan.

Beda dengan Anies dan Ganjar yang selalu muncul di pole position, Khofifah dan Emil belum pernah menembus pole position. Namanya muncul di balapan pada urutan-urutan bawah, tapi keduanya tetap punya potensi menarik dukungan dari wilayahnya masing-masing. Karena itu Emil dan Khofifah disebut sebagai dark horse alias kuda hitam.

Jawa Timur dan Jawa Barat adalah dua provinsi dengan jumlah suara terbesar, dan sering menjadi penentu kemenangan balapan politik nasional. Siapa pun yang ingin memenangkan balapan harus memastikan diri bisa meraih kemenangan di Jatim dan Jabar. Inilah yang menjadikan Khofifah dan Ridwan Kamil menjadi kuda hitam yang diperhitugkan.

Enter the Race. Emil mencium peluang itu. Dia pun cepat memutuskan untuk memasuki balapan. Emil resmi mengumumkan akan maju dalam balapan 2024. Dibanding para pebalap lain, langkah Emil paling maju dan berani. Belum ada satu pun pebalap yang melakukan deklarasi, tapi Emil berani mengambil inisiatif untuk berdeklarasi.

Emil tidak merasa perlu memainkan kelompok relawan untuk mendeklarasikan dirinya sebagai kandidat pebalap. Emil mendeklarasikan dirinya sendiri secara terbuka. Keberanian ini bisa menjadi poin tersendiri bagi Emil.

Selama ini, para pebalap politik banyak memainkan gaya dramaturgi yang malu-malu dan pura-pura. Mereka semua mau, tetapi gayanya malu-malu. Mereka mau, tetapi tidak menunjukkan bahwa mereka mau. Mereka bermain sandiwara politik yang penuh pura-pura. Di panggung depan malu-malu, tapi di panggung belakang sering bikin malu.

Emil mendobrak budaya pura-pura itu. Dia tampil ke depan dan mengatakan bahwa dia mau. Emil mengakui bahwa dia belum punya tunggangan politik yang memadai. Karena itu, Emil tahu diri. Dan karena itu Emil menjadikan ‘’politik tahu diri’’ sebagai tagline perjuangannya.

Munculnya Emil di sirkuit balapan akan menambah ramai persaingan. Ibarat fabel politik, balapan 2024 akan ramai oleh persaingan banteng, celeng, dan kuda hitam. Lalu, masih ada kucing-kucing yang sampai sekarang masih malu-malu dan memainkan gaya ‘’shy-shy cat’’, meminjam istilah Tukul. (kempalan)