matamaduranews.com– Pendukung Anies-Imin di Sumenep tak terbendung. Begitu tiba di area kampanye, Rabu pagi 31 Januari 2023. Para pendukungnya secara spontan ramai-ramai mendekati Anies-Imin untuk sekedar salaman dan berfoto selfie.
Suasana riuh. Teriakan Anies Presiden menggema. Tim pengamanan yang memberi batas jalan Anies dan Cak Imin menuju Gedung Adi Poday Sumenep nyaris kewalahan.
Para pendukung menyadari Anies-Imin masih akan menyampaikan pidato politik di Gedung Adi Poday. Usai pidato. Pendukung kembali mendekati Anies dan Cak Imin.
Jalanan di luar gedung macet. Halaman parkir di luar gedung sesak dengan pendukung fanatik Anies dan Cak Imin.
Di dalam gedung. Para pendukung kembali saling berebut mendekati Anies dan Cak Imin. Keduanya sempat terjepit di tengah puluhan ribu massa pendukungnya.
Anies tersenyum. Dengan telaten Anies dan Cak Imin menjulurkan tangannya kepada para pendukung yang terus berteriak memanggil namanya.
Tim pengamanan berupaya mendorong massa keluar gedung. Anies dan Cak Imin harus membelah lautan massa yang terus mendekat yang ingin menyalami dan berfoto.
Para pendukung Anies Imin tak peduli dorongan tim pengamanan. Malah para pendukung juga mendorong tim pengamanan.
Aksi saling dorong-mendorong terjadi antara tim pengamanan dengan massa pendukung. Akhirnya Anies Cak Imin berhasil keluar dari kerumunan setelah dibopong para pendukungnya. Mereka sambil meneriakan, “Anies, presiden! Anies, presiden!”
Begitu suasana luapan rindu dan cinta para pendukung kepada Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar.
Banyak hal menarik dari kedatangan Anies-Imin di Kota Sumenep. Sampai Anies menjawab pertanyaan wartawan,” Ribuan massa yang datang itu bukan bayaran,”.
Cak Imin optimis dirinya bisa memenangkan Pilpres 2024 karena AMIN didukung kekuatan ‘langit dan bumi’.
Cak Imin menyebut kekuatan langit berasal dari doa para ulama. Sementara itu, kekuatan bumi berasal dari kerja keras para pendukungnya.
Sisi lain. Om Jo, salah satu pendukung Anies merekam kedekatan Tokoh Politik Sumenep, KH A Busyro Karim bersama Cak Imin dan Anies.
Om Jo sempat memfoto Buya-panggilan Kiai Busyro-bersama Cak Imin. Bahkan Om Jo menulis Kiai Busyro dalam bentuk catatan usai kepulangan Anies-Imin.
Berikut tulisan Om Jo yang dikirim ke redaksi Mata Madura:
⛱️
_*BUYA*_
_*Sang Tokoh Perubahan*_
_*Ini Tampak Hadir*_
_*Di Kampanye*_
_*PASLON 1*_
———-
_*Kiyai Busyro Karim,* mantan Bupati Sumenep, tampak hadir di kampanye Paslon 1 (Anies Baswedan & Cak Imin). Masih tampak seperti yang dulu; murah senyum dan selalu ceria. Bahkan raut wajahnya kelihatan lebih muda._
_*”Orang baik itu suka lupa dengan kebaikannya. Hanya orang-orang yang pernah menerima kebaikannya yang sering ingat akan kebaikannya,”* begitu dawuh Pak Ilyas “reng” Sumekar mengomentari penampilan Buya yang masih segar._
_Berbeda lagi dengan sang pakar matematika politik, Hambali Rasidi. Apa kata beliau?_
_*”Tampilnya Buya, meskipun hanya sekedar menghadiri kampanye, tampaknya ini menjadi isyarat kebangkitan PKB di Kabupaten Sumenep. Kalau dulu PKB kepemimpinan Buya mampu meraup 25 kursi DPRD, boleh jadi kembalinya Buya di gelanggang politik 2024, akan menjadikan PKB lebih berwibawa. Meskipun tidak 25 kursi, ya paling tidak 17 sampai 20 kursi lah,”* begitu insting politik sang pakar ini._
_*”Buya itu magnet politiknya sangat kuat. Beliau itu jago lobby politik,”* kata Hambali dengan senyum khasnya._
_*”Beliau itu pendiri PKB dan sekaligus pengendali pertama lokomotif PKB, di saat situasi politik tidak jelas arahnya (1998). Dalam kondisi seperti itu, tidak mudah mengendalikan lokomotif politik. Tapi Buya mampu,”* kata Hambali, bangga._
_*”Ibarat instalasi listrik, dimana titik-titik rawan konslet, yang tahu adalah yang masang di awal. Nah, Buya itu pendiri dan pengendali pertama PKB Sumenep. Jadi, beliau tahu persis tentang terang dan redupnya PKB,”* Hambali menambahkan._
_*”Yang tenggelam itu tak pernah hilang, ia akan muncul kembali,”* dawuh Hambali menutup ujung teleponnya._
———-
_Salam,_
_*@aksaralangit*_