Kesehatan

Berhasil Turunkan Angka Stunting, Bupati Busyro Jadi Nara Sumber

×

Berhasil Turunkan Angka Stunting, Bupati Busyro Jadi Nara Sumber

Sebarkan artikel ini
Rakor Stunting
Bupati KH A. Busyro Karim saat menjadi salah satu narasumber dalam Rakor Stunting. (Foto Humas for Mata Madura)

matamaduranews.com-SUMENEP-Anda dengar istilah Stunting? Istilah ini memang kurang populer. Tapi, persoalan Stunting (kekurangan asupan gizi sejak dalam kandungan) menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Sebab, Indonesia menduduki urutan ke-lima jumlah anak penderita Stunting di dunia.

Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah kabupaten Ogan Komering Ilir. Angka stunting tahun 2017 di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting nasional 37%.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pada tahun 2013, penderita Stunting
di Sumenep mencapai 52,5 %. Melalui sentuhan program dan berbagai inovasi yang dicanangkan Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim, angka penderita Stunting pada tahun 2018 berhasil turun drastis.

Kesuksesan program Pencegahan Anak Kerdil menjadi alasan Kementerian Kesehatan untuk mengundang Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim sebagai salah satu narasumber Stunting pada acara Rakor Teknis Program Percepatan Pencegahan Stunting  bertempat di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (2/7/2019)

Dalam pengantar, bupati menyebut efek penderita Stunting sebagai alasan utama untuk menseriusi penurunan angka penderita Stunting di Sumenep. Sebab, kata Bupati, efek penderita Stunting berdampak bagi pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Sehingga berakibat pada prestasi sekolah.

“Penderita Stunting pada tahun 2013 sebesar 52,5 %. Pada tahun 2018, penderita Stunting mengalami penurunan 18,2%. Alhamdulillah, penderita Stunting saat ini tinggal 34,3%,” papar Bupati Kiai Busyro yang mendapat aplaus dari undangan yang hadir.

Bupati Kiai Busyro menjelaskan panjang lebar soal langkah solusi dalam memerangi dan menurunkan angka penderita Stunting di Kabupaten Sumenep.

Pengurangan penderita Stunting, kata Bupati dua periode ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan stakeholder dan masyarakat yang menggalakkan berbagai kegiatan inovatif.

“Kami sosialisasi kepada masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam Cabbi Peddhas. Manfaatnya bisa mencegah amenia pada ibu hamil untuk peningkatan bayi, balita sehat dan cerdas,” terang bupati sebagaimana disampaikan Bagian Humas Pemkab Sumenep ke sejumlah media.

Langkah antisipasi berikutnya, tambah bupati, melakukan pendampingan Bumil KEK dan Baduta serta membuat Satgas Penting (Satuan Tugas Peduli Stunting).

“Terakhir, kami membuat kelompok Geliz (Gerakan Peduli Gizi). Kelompok ini telah kami Launching dalam Kampanye cegah Stunting di Pulau Oksigen Giliyang (12/11/2018),” tambah politik PKB ini.

Selain program antisipatif dan inovatif, Bupati Kiai Busyro juga mengaku telah membuat regulasi tentang Stunting. Diantaranya, Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2019 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting. Surat Keputusan Bupati  Nomor 188/89/KEP/435.012/2019  tentang Tim  Percepatan Penurunan Stunting.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan