matamaduranews.com–LUMAJANG-Nasib malang dialami Mursam, kakek 64 tahun asal Lumajang. Pria asal Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung ini dibunuh orang tak dikenal.
Pembunuhan ini diduga terkait tuduhan atau desas-desus yang berkembang di masyarakat yang menyebutkan bahwa Mursam adalah dukun santet atau memiliki ilmu hitam.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Informasi dihimpun Merdeka.com, tuduhan ini sudah dimulai sejak empat tahun lalu. Mursam yang tidak memiliki rumah menumpang di rumah Haji Ismail, tetangganya.
Namun tidak lama menumpang, sang pemilik rumah tiba-tiba meninggal dunia. Dituding sebagai penyebab kematian, kakek Mursam akhirnya diusir pihak keluarga H. Ismail.
Tak memiliki tempat tinggal, Mursam akhirnya harus tinggal di sebuah gubuk yang difungsikan warga untuk tempat menarik amal guna pembangunan masjid. Karena iba, seorang warga bernama Haji Husen, bersedia menampung Mursam.
Nahasnya, nasib Haji Husen tak jauh beda dengan H. Ismail. Hanya 6 bulan kakek Mursam tinggal di rumah tersebut, tiba-tiba Haji Husen juga meninggal.
Terusir dari Desanya
Selang 40 hari setelah kematian Haji Husen, Mursam pun harus meninggalkan Desa Kalidilem. Setelah empat tahun terusir dari desanya sendiri, Mursam mencoba kembali ke Desa Kalidilem. Sebab, ada kerabatnya di desa tersebut yang meninggal dunia.
Pada Sabtu (16/11), Mursam mengikuti tahlilan (pengajian) di rumah kerabatnya tersebut pada malam hari bersama warga desa. Usai pengajian, Mursam menyempatkan diri bercengkrama dengan beberapa warga hingga larut malam. Kemudian, Mursam pamit kepada beberapa warga dengan alasan akan ke kamar mandi.
Namun, Mursam tak kunjung kembali. Hingga sekitar pukul 22:45 WIB, dia ditemukan meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di tengah jalan desa, dekat lokasi tahlilan. Terdapat beberapa luka bacok senjata tajam, tepatnya di leher dan pundak.
Mendapat informasi orang tewas, polisi segera ke lokasi kejadian. Mayat kakek malang ini segera dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Lumajang.
Tuduhan Dukun Santet
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban saat dikonfirmasi, membenarkan dugaan bahwa pembunuhan ini terkait isu dukun santet.
“Sebagian besar warga Desa Kalidilem memang meyakini kakek Mursam memiliki ilmu hitam. Sebab, beberapa tahun yang lalu, beberapa warga meninggal karena korban Mursam menginap di rumahnya,” ujar perwira berdarah Makassar ini.
Namun, Arsal menyayangkan tindakan yang disebut main hakim sendiri tersebut. “Tidak ada fakta konkret bahwa dia benar dukun santet. Lagipula sekarang kan zaman sudah maju dan modern, seharusnya pola pikir masyarakat juga mengikuti kemajuan zaman, lebih logis,” tutur Arsal.
Polisi berjanji akan segera mengungkap kasus pembunuhan ini. “Jangan main hakim sendiri, apalagi menuduh orang lain sebagai dukun santet,” papar Arsal.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Hasran Cobra menyebut, dari hasil olah tempat kejadian perkara, ditemukan dua luka pada tubuh korban. “Luka potong di leher sebelah kiri dan luka potong di pundak sebelah kiri,” tutur pria juga ketua Tim Cobra Polres Lumajang ini.
Source: Merdeka.com