Berita Utama

Buntut Dokter RSUD Syamrabu Tidak Ngantor, Pasien Bingung Berobat. Ini Penjelasan Wakil Direktur

×

Buntut Dokter RSUD Syamrabu Tidak Ngantor, Pasien Bingung Berobat. Ini Penjelasan Wakil Direktur

Sebarkan artikel ini
Buntut Dokter RSUD Syamrabu Tidak Ngantor, Pasien Bingung Berobat. Ini Penjelasan Wakil Direktur
dr Nunuk Kristiani, Wakil Direktur RSUD Syamrabu saat memberi penjelasan ke keluarga pasien. (foto: Agus, Mata Bangkalan)
dr Nunuk Kristiani, Wakil Direktur RSUD Syamrabu saat memberi penjelasan ke keluarga pasien. (foto: Agus, Mata Bangkalan)
dr Nunuk Kristiani, Wakil Direktur RSUD Syamrabu saat memberi penjelasan ke keluarga pasien.
(foto: Agus, Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.comBANGKALAN-Tidak ngantornya dokter spesialis urologi dr Tania Ujinaka di RSUD Syamrabu Bangkalan berbuntut panjang. Selasa (28/2/2017), pasien yang sudah terlanjur ditangani  dr Tania menuntut tanggung jawab pihak RSUD. Alhasil, beberapa pasien dan keluarga pasien mendatangi pimpinan rumah RSUD Syamrabu untuk meminta penjelasan.

Karena Direktur RSUD Syamrabu, drg Yusro sedang ke luar kota mereka hanya ditemui dr Nunuk Kristiani, Wakil Direktur RSUD Syamrabu. Sayang, pertemuan itu bersifat tertutup hingga wartawan yang ingin meliput tidak diperkenankan masuk.

Satu per satu pasien dan keluarga pasien dr Tania menumpahkan curahan hatinya kepada dr Nunuk. Salah satu  pasien itu adalah Ibu Satenna asal Kecamatan Galis Bangkalan. Dia banyak berharap perawatan terhadap penyakit yang diderita tetap ditangani dr Tania sebagai dokter spesialis urologi. Ibu Satenna mengaku tetap menunggu kesediaan dr Tania sampai waktu tak terhingga untuk mengobati penyakit yang di derita beberapa tahun lalu. Namun, jika tetap tidak bisa, ia bersedia di tangani lain dokter asal tergolong dokter spesialis.

“Tidak apa-apa selain dr Tani asal tetap dokter spesialis urologi. Makanya ini RSUD harus bertanggung jawab, jangan dilempar-lempar ke sana ke marin,” kesal Ibu Satenna.

Beda hal dengan  Zainab, salah satu keluarga pasien asal Desa Billaporah, Kecamatan Socah, Bangkalan. Seorang perempuan yang ayahnya di rawat dr Tania dan tinggal menunggu jadwal operasi harus terkatung-katung tanpa kejelasan. Ia sangat kecewa terhadap pihak RSUD Syamrabu  yang terkesan tidak bertanggung jawab. “Kalau memang dr Tania sudah tidak perpanjang kontrak, seharusnya pihak RSUD cepat tanggap cari penggantinya,” ungkapnya penuh kekesalan.

Salah satu keluarga pasien dr Tania saat minta penjelasan ke pimpinan RSUD Syamrabu. (foto: Agus, Mata Bangkalan)
Salah satu keluarga pasien dr Tania saat minta penjelasan ke pimpinan RSUD Syamrabu.
(foto: Agus, Mata Bangkalan)

Setelah mendapat penjelasan dari RSUD Syamrabu akhirnya dengan terpaksa ia menerima tawaran untuk di alihkan ke dokter bedah umum. Namun, mereka mengajukan syarat jika nanti setelah operasi terjadi sesuatu ia akan menuntut pihak RSUD. “Ya gimana lagi mas ayah saya harus segera di operasi kasihan kan?. Tapi jika terjadi sesuatu saya tidak segan-segan menuntut mereka”. tegas Zainab.

Mendapat keluhan tersebut, dr Nunuk Kristiani mengatakan untuk pasien dari dr Tania semuanya akan dirujuk ke dokter bedah umum. Karena menurutnya dokter bedah umum itu bisa menangani berbagai macam penyakit yang bisa di tangani lewat bedah. “Termasuk pasien dari dr Tania bisa di tangani oleh dokter bedah umum,” jelasnya.

Namun, katanya, bagi yang menolak di rawat oleh dokter bedah umum, maka ia berjanji dalam waktu dua minggu akan segera menemukan dokter spesialis urologi yang baru. “Kita berjanji dalam waktu dua minggu pasien yang tidak mau di alihkan akan dipanggil lagi”. Imbuhnya.

Disoal apakah dalam waktu dekat dr Tania akan bekerja di RSUD Syamrabu kembali, dr. Nunuk menjawab kemungkinan besar tidak akan kembali lagi. “Ya beliau kan sudah tidak mau menandatangani kontrak,” pungkasnya.

Sebelumnya, dr Tania saat dikonfirmasi menyatakan kesiapan jika diminta untuk menyelesaikan perawatan pasien yang sudah terlanjur ditanganinya. Namun, menurut dr Tania, kesiapan tersebut tidak mendapat respon dari pihak RSUD. “Saya mikirin pasien mas. Jadi saya siap jika diminta, tapi itu kan haknya pimpinan RSUD kasih ijin apa tidak,” ujarnya saat dihubungi MataMaduraNews.com.

Agus, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan