Selain kabar OTT KPK yang melibatkan Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, ada yang menarik dari salah satu kehidupan sang Bupati Syafii. Apa itu?
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
dok matamadura
MataMaduraNews.com-PAMEKASAN-Achmad Syafii Yasin tergolong politisi handal. Sebelum menjabat Bupati Pamekasan periode 2013-2018, pria 53 tahun ini, pernah menjabat Bupati Pamekasan pada periode 2003-2008. Lalu menjabat anggota DPR-RI 2009-2014 dari Fraksi Demokrat.
Achmad Syafii bukan lahir dari keluarga politisi. Dia lahir dan besar di lingkungan pendidikan. Lulus kuliah dia mengajar di salah satu yayasan di Pegantenan, Pamekasan.
Jelang gelombang reformasi, pada pemilu 1997, Syafii terpilih sebagai anggota DPRD Pamekasan dari PPP. Dan pada Pemilu 1999, Syafii menjabat Ketua DPRD Pamekasan sebagai utusan partai berlambang Ka’bah.
Belum berakhir menjabat Ketua DPRD, pada tahun 2003, ia didesak maju sebagai Bupati Pamekasan. Pemilihan melalui anggota DPRD Pamekasan, Syafii berhasil menumbangkan incumbent, Bupati Pamekasan Dwiatmo Hadiyanto. Syafii menjabat Bupati Pamekasan berpasangan dengan Wabup Kadarisman Sastrodiwirjo.
Lima tahun menjabat Bupati Pamekasan, Syafii berhasrat melanjutkan periode lima tahun ke depan. Dia kembali mencalonkan Bupati Pamekasan berpasangan dengan Sahidoeddin dengan dukungan PAN, PPP, PDI-P, dan Partai Demokrat. Sedangkan Wabup Kadarisman Sastrodiwirjo memilih menjadi wakil bagi Kholilurrahman. Pada Pilkada Pamekasan 2008-2013 itu, Syafii tumbang. Suara Paslon Kholilurrahman-Kadarisman lebih unggul.
Kalah dalam Pilkada Pamekasan, lagi-lagi Syafii bertaruh keberuntungan. Pada Pileg 2009, Syafii terpilih sebagai angota DPR RI dari Dapil Madura lewat kendaraan Partai Demokrat. Belum usai menjabat wakil rakyat di Senayan, Syafii kembali mencalonkan diri sebagai Paslon Bupati Pamekasan pada tahun 2013. Dia berpasangan dengan Kholil Asy’ari yang mengantarkannya meraih kursi Bupati Pamekasan periode 2013-2018.
Syafii memiliki adik kandung. Sang adik menjabat Ketua DPRD Pamekasan, periode 2014-2019. Namanya Halili Yasin. Sang adik berkarier politik dari PPP. Syafii kini berlabuh di Partai Demokrat.
Syafii dalam suatu kesempatan berikrar untuk mundur dari panggung politik. Sedangkan masa jabatan sebagai Bupati Pamekasan, masih tahun depan, 2018.
Pernyataan ingin pensiun dari seluruh hiruk pikuk politik terlontar setelah banyak isu bergelinding dengan rencana sang isteri ingin maju sebagai Cabup Pamekasan pada Pilkada Pamekasan 2018-2023. Syafii mengaku ingin merasakan dan menikmati masa pensiun politik. Kata-kata itu, ia utarakan setelah mengaku jenuh setelah 22 tahun berkecimpung di politik tanpa henti. Syafii merasa capek dan lelah.
Syafii memiliki istri cantik dan masih muda usianya. Syafii menyunting sang isteri saat ia menjabat Ketua DPRD Pamekasan, 1999-2004. Sang isteri bernama Anny Rifqatulaili, 39. Saat disunting sebagai isteri, Anny masih berstatus mahasiswi STAIN Pamekasan.
Anny terlihat sabar dan setia mendampingi Syafii. Beberapa bulan lalu, dia sempat membuat heboh pernyataan ketika melontarkan kesetujuannya terhadap usulan sebagian anggota DPRD Pamekasan untuk melegalkan poligami melalui Peraturan Daerah (Perda).
“Silakan saja jika mau diperdakan,” kata Anny Syafii, yang mengundang pro dan kontra secara nasional. Bahkan dia juga menyatakan siap dimadu, asal sesuai dengan persyaratan.
Pernyataan ibu bupati ini, sebagian ada yang menafsiri tentang fenomena kawin siri atau poligami yang lagi ngetren di Pamekasan. Namun, tafsir publik itu belum terjawab hingga kini. Termasuk, konon, yang  masih juga belum terkonfirmasi, Bupati Syafii memiliki istri lebih dari satu.
Kini, Achmad Syafii sudah indekos di Jakarta bersamaan dengan status tersangka dalam OTT KPK di Pamekasan. Peran Syafii terjaring dalam OTT itu karena ia mengetahui dan menyetujui upaya pengkondisian pengusutan yang tengah diselidiki Kejaksaan Pamekasan terhadap pengadaan di Desa Dasuk, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, yang menggunakan Dana Desa (DD).
Syafii sebagai bupati dan figur politik tentu menjadi jujukan banyak orang, termasuk Kades yang terbelit problem di institusi penegak hukum. Syafii tak terbayang, sikap akomodatif dan suka membantu orang, mengantarkannya ‘mondok’ di Rutan KPK.
Hambali Rasidi, Mata Madura