Cakades Madjuri Jadi Penantang Baru di Pilkades Karang Anyar, Usung Semangat Perubahan Bangun Desa

×

Cakades Madjuri Jadi Penantang Baru di Pilkades Karang Anyar, Usung Semangat Perubahan Bangun Desa

Sebarkan artikel ini
Madjuri, Cakades Desa Karang Anyar Sampang
Madjuri, Cakades Desa Karang Anyar, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang saat cari rumput untuk pakan sapinya. (Foto Syaiful/Mata Madura)

matamaduranews.comSAMPANG-Kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di Kabupaten Sampang sudah tinggal menghitung hari. Adu strategi guna merebut hati masyarakat sudah dilakukan, salah satunya oleh Madjuri, Cakades Karang Anyar, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Terlahir dari orang tua yang berprofesi sebagai petani biasa dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan, tak menyurutkan niat dan semangat Madjuri untuk mengabdikan diri membangun desa dan menjadi pelayan masyarakat Desa Karang Anyar.

Pemuda kelahiran Sampang, 27 Juni 1992 itu, kini bersiap untuk mengikuti kontestasi politik tingkat desa dengan maju sebagai Calon Kepala Desa (Cakades) Karang Anyar, Kecamatan Ketapang pada Pilkades serentak tahun ini.

Namun, alumnus Ilmu Hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan itu tidak boleh dianggap remeh. Semangat dan kegigihan luar biasa yang dimiliki menjadi kelebihan tersendiri baginya.

Kondisi masyarakat di tanah kelahirannya menimbulkan keinginan besar untuk mengabdi kepada masyarakat. Sehingga, ia memantapkan diri ambil bagian di pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 21 November 2019 mendatang.

“Semangat maju di pemilihan ini berawal dari keluh kesah masyarakat terhadap realita atau keadaan di desa ini. Sehingga, muncullah misi perubahan yang mendorong saya untuk maju, siap membawa perubahan yang lebih baik, membangun desa demi kesejahteraan warga,” kata Madjuri, Selasa (08/10/2019).

Pria yang saat ini berprofesi sebagai advokat muda itu mengaku akan selalu siap berada di garis paling depan untuk melindungi rakyatnya jika ada yang terjerat hukum, baik pidana dan perdata.

Tak hanya itu, Madjuri yang terlahir dari seorang petani berkeinginan untuk memajukan desanya dari sektor pertanian. Misalnya komoditi tembakau bisa mendapatkan bantuan, baik dari bibitnya, cara mengelolanya dan menghindari penyakit dan semacamnya.

Hidup di lingkungan petani dan peternak, ia juga menimba ilmu dan pengalaman dari segi memelihara sapi dan kambing. Maka dari itu, Madjuri juga ingin memajukan desa dengan memaksimalkan fungsi dan peran Koperasi Unit Desa (KUD) secara bertahap.

Jika dikehendaki masyarakat, berbekal pengetahuan ilmu hukum yang relatif mumpuni, Madjuri berkomitmen akan membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat di Desa Karang Anyar. Sebab baginya, kepercayaan masyarakat untuk memimpin desa merupakan amanah besar yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab.

Bekal sebagai seorang sarjana muda, juga akan dimanfaatkan Madjuri untuk fokus menciptakan sistem pemerintahan yang terbuka dan transparan. Sehingga, seluruh masyarakat Desa Karang Anyar dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan kemajuan desa ke depan.

“Manakala nanti saya terpilih, saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk memudahkan segala urusan masyarakat, khususnya bidang pelayanan publik, semisal pembuatan dokumen kependudukan dan semacamnya,” janji dia.

Keamanan desa pun tak luput dari perhatian utama Madjuri. Ia akan mengandeng semua golongan dan berdampingan dengan tokoh-tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kelestarian desa dengan cara mengaktifkan kembali Poskamling.

Pemuda berusia 27 tahun itu menilai, pembangunan di desanya hingga kini belum maksimal. Dari situlah ia terpanggil untuk terlibat dan turun langsung membangun desa yang lebih maju dan masyarakatnya bisa lebih sejahtera. Tentu saja, melalui berbagai kebijakan strategis yang benar-benar pro rakyat.

“Prinsipnya saya akan terus berbuat yang terbaik kepada masyarakat dari berbagai sektor, semisal memfasilitasi para pemuda untuk berkarya, menyediakan fasilitas olahraga yang memadai dan sebagainya,” pungkas Madjuri.

Syaiful, Mata Madura