matamaduranews.com-Pemanfaatan teknologi AI. Salah satunya Chat AI untuk Kantor Pemerintah sedang dirancang regulasinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), aturan pemanfaatan teknologi AI itu disusun agar tercipta transparansi dan akuntabilitas pemanfaatan AI yang bertanggung jawab.
Pemerintah ingin, pemanfaatan AI bisa meningkatkan efisiensi layanan publik, transparansi, dan memiliki kepekaan sosial terhadap kebutuhan masyarakat.
Pemerintah banyak berharap keterlibatan civil society dalam mencipta kemajuan teknologi AI.
Minggu, 5 Januari 2025. AI Center UB (Universitas Brawijaya) Malang, diresmikan oleh Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital.
Bu Menteri berharap, UI Center UB jadi pioner pengembangan Kecerdasan Artifisial (AI) di Indonesia.
Lebih lebih, AI Center UB menjadi lokomotif mempercepat adopsi teknologi AI di berbagai industri. Sehingga memberi solusi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Selain itu, Bu Menteri menarget pada tahun 2030. Sudah ada 9 juta talenta AI di Indonesia. Karena itu, Bu Menteri berjanji akan terus berkolaborasi dengan para akademisi untuk melahirkan talenta talenta AI.
UB memiliki AI Center.Tentu ada fasilitas komputer yang bisa mencipta atau melatih model AI. Spesikasi CPU itu dengan clock speed lebih tinggi dan multi-core. Sehingga bisa Deep Learning, Machine Learning dll.
Kampus Kampus lain, seperti UGM, ITS, ITB dan kampus beken lain, sebenarnya punya fasilitas komputer atau lebih. Juga memiliki orang orang ahli AI, seperti Kampus UB.
Entah kenapa. UB yang pertama membuka AI Center.
UB sudah tiga tahun melakukan riset dan pemanfaatan berbasis AI. Salah satu produk unggulan AI UB adalah Chat AI UB.
Chat-AI UB sebuah interface cerdas mirip ChatGPT yang memanfaatkan model Llama 3.1. Hanya Chat-AI UB lebih fokus. Tidak global seperti ChatGPT milik Open AI Elon Musk.
UB sengaja mencipta platform cerdas, Chat AI khusus internal untuk mendukung berbagai kegiatan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di Universitas Brawijaya.
Chat-AI UB berfungsi untuk mendukung produktivitas sehari-hari seperti pembuatan laporan, analisis data, penyusunan proposal, hingga kegiatan pembelajaran.
Di Sumenep, ada salah satu kampus tertarik untuk merintis Chat-AI sejenis Universitas Brawijaya.
Selain itu,, juga ada salah satu kantor di Kota Sumenep yang sudah membuat chat AI Internal sejenis Chat-AI UB. Progres-nya dalam tahap melatih mesin.
Berdasar berbagai sumber, Chat-AI terbagi dua kategori. Pertama,Chat AI berbasis fine tuning. Kedua, Chat-AI berbasis API.
Jika ada Chat-AI kategori pertama, itu produk Engineering AI. Yang kategori kedua, Chat-AI berorientasi bisnis. Pengembang AI hanya membuat casing AI. Isinya diintegrasikan dengan penyedia layanan AI seperti OpenAI, Google, atau lainnya.
Kata orang ahli AI, emang tak mudah membangun Chat-AI berbasis fine tuning. Karena butuh waktu proses latihan mesin. Butuh dataset, dll.
Singkatnya, Chat AI berbasis API cocok jika sekedar memenuhi target. Tapi pengguna akan terus dibebani biaya bulanan sesuai jasa layanan API yang dibutuhkan.
Salam