Olahraga

Dua Lapangan Sepak Bola Bersejarah Ditutup, eks Persebaya Wadul

×

Dua Lapangan Sepak Bola Bersejarah Ditutup, eks Persebaya Wadul

Sebarkan artikel ini
Cak Firman saat bersama para legendaris Persebaya. (matasurabaya.hadi)

matamaduranews.comSURABAYA-Cak Mustaqim, mantan pemain gaek Persebaya lagi kecewa. Legendaris Persebaya ini rindu sekedar nendang bola di Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Karanggayam, Surabaya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dua lapangan bersejarah ini, sudah lama digembok oleh Pemkot Surabaya. Pemkot berdalih, dua lapangan bola itu akan digunakan mess dan lapangan atlit panahan.

Walau hingga kini, dua lapangan bersejarah bagi pecinta bola Surabaya ini tetap mangkrak.

Abah Takim-panggilan akrab Mustaqim, sangat rindu agar bisa latihan bola di lapangan yang pernah mengantarkan kebesaran dirinya dan Persebaya di tingkat nasional.

Curahan hati Abah Takim disampaikan ke Bacawali Surabaya Firman Syah Ali, Sabtu pagi, (21/9/2019).

Cak Firman sengaja bertemu dengan para legend Persebaya setelah mendengar keluh kesah para mantan pemain gaek Persebaya.

Abah Takim yang saat ini menjadi pelatih Persija terlihat ngobrol gayeng dengan Cak Firman.

Sebelum pertemuan, Cak Firman sempat menyaksikan pertandingan sepak bola para legend ini, di Lapangan Bulog Drive Jatim A Yani, Surabaya.

Usai bertanding mereka duduk lesehan makan tumpengan selamatan Persebaya. Cak Firman kebagian memotong tumpeng dan memberi sambutan.

Dalam sambutan, Cak Firman menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para legenda pemain Persebaya yang menyampaikan aspirasi pada dirinya.

Cak Firman mengatakan, jika bicara Surabaya ya bicara Sepak Bola. Bicara Surabaya tanpa bicara Sepak Bola bagaikan bicara langit tanpa menyebut bintang-bintang dan bulannya.

“Kami akan berjuang sekuat tenaga agar lapangan Karanggayam dan Gelora 10 November bisa berfungsi untuk latihan. Dua lapangan ini merupakan lapangan bersejarah. Ini harus menjadi aset bagi pecinta bola untuk latihan atau sekedar mengenang sejarah,” terang Cak Firman dalam sambutan.

Sambutan singkat Cak Firman ini, ditutup dengan pekik “Salam Satu Nyali”. Kemudian dijawab oleh para sesepuh Persebaya dengan pekikan wani…wani…wani…

Setelah sambutan, Cak Firman diminta untuk potong tumpeng lalu bergabung di acara selamatan Persebaya bersama para legendaris Persebaya.

Usai acara, Cak Firman berjanji akan mendesak minta Pemkot Surabaya agar mengambil langkah dan kebijakan khusus sehingga Persebaya bisa segera kembali berlatih di Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Karanggayam.

“Eman. Kedua tempat tersebut merupakan tanah kandung beberapa pemain legendaris persebaya,” terang Bacawalikota Surabaya ini, kepada Mata Surabaya.

Hadi, Mata Surabaya