Pendidikan

Etos Kerja Perempuan Sumenep Sudah Oke, Ini yang Dibutuhkan Kata Bupati

×

Etos Kerja Perempuan Sumenep Sudah Oke, Ini yang Dibutuhkan Kata Bupati

Sebarkan artikel ini
Bupati KH A. Busyro Karim saat memberikan sambutan di acara Gebyar Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M) di Gedung Korpri Sumenep. (Foto Rafiqi/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, KH A. Busyro Karim menyatakan etos kerja perempuan Sumenep sudah sangat oke. Apresiasi ini disampaikan di acara Gebyar Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M), Sabtu (06/10/2018).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Busyro memulai sambutannya dengan cerita pengalamannya bertahun-tahun silam. Saat itu, kata Bupati, banyak sekali ia temui perempuan-perempuan menempuh jarak yang cukup jauh untuk berdagang ke Kota Sumenep.

Salah satunya, perempuan-perempuan dari daerah Soklancar, Desa Kebunan berjalan kaki untuk berjualan bunga di sekitar Masjid Jamik Sumenep. Ada pula, perempuan-perempuan dari daerah Joko Tole Desa Manding juga rela menempuh jarak jauh ke Pasar Jangara Paberasan untuk jualan.

“Bayangkan, mereka bisa menempuh jarak jauh begitu dengan jalan kaki. Maka menurut saya, etos kerja perempuan Sumenep tak perlu diragukan lagi. Sudah oke,” ungkapnya.

Namun begitu, masih ada problematika yang harus dicarikan solusi. Sebab, beberapa tahun lalu juga, suami Nurfitriana Busyro itu masih menemukan fakta mengejutkan.

“Tetapi saya juga menemukan seseorang yang menjual singkong dari Desa Manding ke Pasar Anom Sumenep, saat mau pulang ia membeli kripik singkong untuk oleh-oleh. Nah, ini paradoks,” ucap Bupati.

Hal tersebut menurutnya menunjukkan etos kerja saja tidak cukup. Warga Sumenep, dalam konteks ini perempuan, juga membutuhkan skill (keterampilan) agar kemandirian yang menjadi goal GP3M bisa tercapai.

“Makanya, sejak dua tahun lalu kita ciptakan program wirausaha. Itu merupakan langkah solutif yang ingin saya berikan atas paradoks yang saya temukan,” jelas Bupati Busyro.

Karena itu, ia berharap para perempuan juga memanfaatkan kesempatan membangun dan mengasah skill di Pusat Inkubator Wirausaha Muda Sumenep. Sehingga, etos kerja bersama skill benar-benar melahirkan kemandirian dan karya.

Rafiqi, Mata Madura