
MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Berkali-kali Farid Alfauzi mengatakan bahwa akan menghilangkan berbagai praktek korupsi yang ada di Kabupaten Bangkalan termasuk fee berbagai proyek jika dirinya benar-benar ditakdirkan menjadi Bupati Bangkalan nantinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Normalnya gak ada fee, dan itu sudah berlangsung banyak di kawasan lain, dan akan saya seperti itukan Bangkalan,” ungkapnya setelah di temui oleh beberapa awak media Sabtu, (9/12) di Gedung Pertemuan PKPN Jalan Panglima Sudirman Bangkalan.
Pria yang akrab disapa Farid itu pun membantah jika untuk menghapus praktek korupsi di Bangkalan akan berhadapan dengan tantangan yang besar. “Kebenaran itu tantangannya selalu kecil,” ucapnya.
Farid juga menegaskan kalaupun tantangannya besar bukan berarti dirinya harus takut. “Saya ini aktivis, tantangan begitu aja, bukan politisi yang muncul begitu saja,” imbuhnya seraya meyakinkan bahwa dirinya bukanlah seorang politikus yang bisa disepelekan.
Bahkan Farid Alfauzi marah saat ada salah satu orang yang menanyakan tentang perilaku korupsi yang seakan sudah menjadi budaya di Kabupaten Bangkalan. “Masak korupsi budaya, itu menghina orang Bangkalan itu,” ucapnya dengan nada agak tinggi.
Politisi dari Partai Hanura itu menegaskan bahwa tidak mungkin masyarakat Bangkalan memiliki budaya korup. “Masak kita ini memiliki budaya korup?” ucap Farid dengan nada bertanya.
Mantan aktivis tersebut juga mempertanyakan dalam hal apa orang Bangkalan bisa dikatakan memiliki budaya korupsi. “Dari mana orang Bangkalan memiliki budaya korup, kita ini orang santri semua,” paparnya menegaskan seakan tidak terima jika perilaku korupsi dianggap menjadi budaya di kabupaten dimana dirinya dilahirkan.
Farid berharap, siapapun tidak mengatakan korupsi sebagai budaya. “Jangan pernah sebut itu (korupsi, red) sebagai budaya ya,” mintanya seraya meyakinkan bahwa prilaku korupsi bukan sebuah budaya.
“Budaya itu adalah kumpulan-kumpulan kebiasaan yang sudah dijaga oleh masyarakat tentang sebuah kebaikan, jangan sebut budaya, bahaya ini,” paparnya menambahkan.
Bahkan pria yang memastikan dirinya maju sebagai calon Bupati Bangkalan ini mengatakan siapapun yang mengatakan prilaku korupsi di Bangkalan sebagai budaya bisa dituntut ke pengadilan.
“Jangan pernah katakan lagi korupsi itu budaya di Bangkalan ya, itu bisa dituntut ke pengadilan nanti,” tegasnya berulang kali.
Hasin, Mata Bangkalan