Ketika masuk kedalam kabinet Jokowi, Prabowo mengatakan bahwa ia ingin mempersatukan bangsa yang terpecah. Alih-alih mempersatukan, polarisasi terasa makin keras menyengat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Polarisasi lama yang memunculkan kelompok kaceb, kadrun dan cebong, sekarang semakin menajam. Polarisasi memasuki dimensi baru dengan munculnya spekulasi kerenggangan antara Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.
Semula isu kerenggangan itu hanya lamat-lamat saja, tapi semakin lama semakin jelas terdengar. Asap yang sebelumnya tipis sekarang makin menebal. Api yang menjadi penyebab munculnya asap belum sepenuhnya terungkap, tapi sudah semakin jelas kelihatan.
Megawati ingin meminta kembali mandat yang sudah diberikan kepada Joko Widodo. Mega ingin menegaskan perannya sebagai the king maker atau the queen maker pada pilpres 2024. Jokowi punya ide lain. Dia ingin menjadikan dirinya sendiri sebagai the king maker juga. Ia disebut-sebut sudah menyiapkan sekoci untuk itu.
Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar-PAN-PPP, disebut-sebut sebagai sekoci baru yang disiapkan oleh Jokowi untuk mengusung ‘’the king’’ yang disiapkannya. Ganjar Pranowo disebut-sebut sebagai ‘’the designated king’’, sang raja yang dipersiapkan oleh Jokowi. The war of the king makers, makin seru dengan munculnya Surya Paloh yang juga ingin menjadi the alternative king maker. Perang paling seru akan terjadi antara Megawati versus Jokowi.
Salah satu ganjalan terbesar yang dihadapi Jokowi dalam memuluskan skenrio ini diperkirakan muncul dari Anies Baswedan. Perang di antara para king makers itu sudah mulai terasa panasnya sekarang.
Kemunculan FPI Reborn adalah letupan kecil dari ledakan-ledakan besar yang bakal menyusul. (Dhimam Abror Djuraid)
sumber: kempalan