matamaduranews.com-BANGKALAN-Dalam rangka memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) Ke-59, Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Bangkalan, Madura, Jawa Timur menghadiri upacara di Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur Jl. Gayong Gebonsari, Nomor 60 Gayungan, Kota Surabaya, Selasa (24/9/2019).
Upacara yang dihadiri oleh pejabat ATR-BPN dari seluruh Jawa Timur itu dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan dihadiri oleh kepala daerah seluruh Jawa Timur dengan tema ‘ATR/BPN Menuju Penataan Ruang dan Pelayanan Pertanahan yang Berkepastian Hukum dan Modern’.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala ATR/BPN Bangkalan, Laode Asrafil mengutarakan, tema tersebut merupakan amanat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil. Amanat itu dapat menjadi pendorong dan pengingat BPN Bangkalan dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.
“Kami berharap kepada pemerintah daerah, kecamatan dan desa agar memfokuskan diri bekerja sama dengan BPN untuk mensukseskan kegitan PTSL ke depannya. Partisipasi aktif dari pemerintah juga kami harapkan karena yang punya masyarakat itu pemerintah daerah,” terang Asrafil di Bangkalan, Rabu (25/9/2019).
Dia juga menyampaikan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional berupaya menyelesaikan rencana tata ruang wilayah (RT-RW), rencana detail tata ruang (RDTR) dan pengembangan
an layanan online bidang tata ruang melalui Geographic Information System Tata Ruang (GIS Taru)
“Kemarin kita sudah menyerahkan sebanyak 12Â bidang Barang Milik Negara (BMN). Tanah itu kami serahkan aset milik Kodim, terus ada juga kami serahkan kepada PU dan ada juga tanah aset pemerintah daerah, semuanya ada 12 bidang,” ungkap Asrafil.
Tahun ini, BPN Bangkalan telah menyelesaikan 100 persen pengukuran Program Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 60 ribu bidang. Ke depannya, BPN akan menginventarisir pengukuran tersebut secara bersamaan.
“Kalau sekarang diukur dulu baru diinventarisasi. Tahun depan diukur bersamaan dengan inventarisasi,” tandas Asrafil.
Hasin, Mata Bangkalan