Heboh!!! Risma Sebut Mobil Lab PCR Disabotase. Begini Penjelasan Pemprov Jatim

×

Heboh!!! Risma Sebut Mobil Lab PCR Disabotase. Begini Penjelasan Pemprov Jatim

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat emosi menelpon. Bu Risma menyebut bantuan mobil PCR untuk Surabaya disabotase yang viral dalam video. (matamadura)

matamaduranews.comSURABAYA-Dua unit Mobil mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Pemprov Jatim menuai protes dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Risma telihat marah-marah melalui telepon yang viral dalam video. Risma menyebut mobil bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pengetesan spesimen virus corona dialihkan ke daerah lain.

Kalau mau boikot jangan gitu caranya, saya akan ngomong ini ke semua orang. Saya enggak terima, saya dibilang tidak bisa kerja. Kalau nyerobot ngawur gitu siapa yang tidak bisa kerja, siapa?” ujarnya dalam video tersebut.

Dia membantah bila tidak bisa kerja dalam penanganan virus corona. Dia meminta soal kinerja dicek ke Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Puan Maharani, Ketua DPR RI.  “Cek ke Pak Promono Anung, boleh dicek ke Mbak Puan [Puan Maharani].” tambahnya.

Seperti diketahui, satu unit mobil mesin PCR bernopol B 7190 TDB dari BNPB diserahterimakan pihak BNPB kepada Gugus Kuratif Covid-19 Pemprov Jatim di halaman Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemprov Jatim, Jl. Indrapura No. 17 Surabaya, pada Rabu (27/5) siang. Sedangkan, satu unit mobil mesin PCR lainnya diterima Kamis (28/5).

Usai diserah terimakan, dua unit Mobil Mesin PCR tersebut langsung dioperasionalkan di Asrama Haji Surabaya serta RSUD Sidoarjo. Dan mobil mesin PCR juga akan difungsikan sebagai mobile laboratorium untuk daerah-daerah yang membutuhkan di Jatim.

Hari ini kedua mobil tersebut akan melayani masyarakat kabupaten Lamongan dan Tulungagung.

Klarifikasi Pemprov Jatim

Pemprov Jatim mengklarifikasi tudingan Wali Kota Risma yang dinilai menyerobot dua mobil hasil permintaan dari Pemerintah Kota Surabaya terkait bantuan mobil laboratorium khusus Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Republik Indonesia.

“Kami tak pernah menyerobot. Justru sejak lama kami mengirimkan surat kepada Gugus Tugas Pusat untuk mendapat bantuan alat PCR untuk mempercepat pemeriksaan swab,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/5/2020) malam.

Suban bercerita, karena jumlah alat awalnya terbatas dan harus digunakan untuk memeriksa ribuan sampel yang masuk dari berbagai daerah. Tanggal 11 Mei 2020 lalu, pihaknya telah mengirimkan surat permohonan tersebut kepada Gugus Tugas Pusat.

Surat itu berisi permohonan bantuan mesin RT-PCR sebanyak 15 unit dan permintaan cartridge sebanyak 3.500 buah bagi rumah sakit yang memiliki kemampuan melakukan Tes Cepat Molekuler (TCM) GeneXpert.

“Di samping surat permohonan itu, malam hari Ibu Gubernur langsung telepon Kepala BPBD Republik Indonesia, Bapak Doni Monardo, dan juga Bapak Pangdam juga komunikasi kepada Kepala BNPB untuk segera ada bantuan mobil lab PCR ini. Di samping itu, saya sendiri WA (Whatsapp) ke Bapak Doni Monardo,” ungkapnya.

Dari situ, ia kemudian diarahkan untuk segera melakukan komunikasi dengan Dodi Riswandi yaitu Deputi 1 Kedaruratan. Dalam komunikasi tersebut, keduanya berkoordinasi terkait teknis pengiriman mobil PCR.

“Kemudian tanggal 27 malamnya kita sudah dikirim satu unit, yang isinya 2 mesin PCR. Pak Dodi juga menyampaikan nomor telepon ke kami untuk menelepon driver atau crew untuk mengarahkan nanti di mana harus diterima, dan kita sepakat dengan Pak Dodi bahwa kedatangan mobil unit PCR ini kita terima di Rumah Sakit lapangan di Jalan Indrapura Surabaya,” paparnya.

Mobil langsung difungsikan di RS Universitas Airlangga serta Asrama Haji Sukolilo. Total ada 300 sampel yang dikerjakan dengan rincian 200 sampel di RS Unair dan 100 di Asrama Haji.

Kemudian, tanggal 28 Mei, mobil ini diarahkan di Sidoarjo dan di Kabupaten Lamongan karena untuk mempercepat pemeriksaan sampel yang belum dapat diperiksa. Tak hanya itu, salah satu mobil digeser ke Tulungagung juga untuk mempercepat pemeriksaan.

“Kenapa harus Tulungagung? Karena butuh bantuan cepat, karena terkenadala kapasitas swab. PDP Tulungagung ini tertinggi kedua di Jatim. Berdasarkan jumlah PDP 558 terdapat 172 meninggal dengan status PDP sebelum sempat diswab itu kronologisnya,” jelasnya.

Di tengah itu, Suban menyebut, Wali Kota Surabaya mengirim surat kepada Pemprov Jatim memohon bantuan swab dengan mobil PCR ini pada tanggal 22 Mei. “Mobil ini datangnya 27 Mei. Jadi surat Wali Kota pun belum kita jawab karena mobil langsung beroperasi,” kelitnya.

Sementara itu, pasien Positif Covid-19 di Jatim hari ini kembali meningkat tajam di angka 139 orang. Dari angka semula 4.271 kini menjadi 4409 orang.

“Untuk yang berstatus PDP dari angka 6.203 kini menjadi 6.410 orang, dan yang berstatus ODP dari angka 24.274 kini menjadi 24.420 orang,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah menjelaskan pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh ada 19 orang. Rinciannya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Probolinggo sebanyak 3 orang. Lalu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan sebanyak dua orang.

Sisanya, Kabupaten Lumajang, Kota Probolinggo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lamongan, dan Kota Surabaya, masing-masing 1 orang. “Total yang sembuh hingga hari ini ada 589 orang atau setara 13,36 persen,” tandasnya.

Untuk pasien yang meninggal hari ini ada 24 orang atau tertinggi sejak kasus Covid-19. Pasien meninggal tersebut diantaranya dari Kabupaten Sidoarjo (1), Kabupaten Malang (1) dan Kabupaten Situbondo. Lalu Kabupaten Gresik (2) dan Kota Surabaya (17). Total yang meninggal ada 372 atau setara 8,44 persen

Kapasitas Mobile PCR

Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim menyebut, mobil mesin PCR ini masing- masing juga dilengkapi 4 peralatan/mesin PCR. Masing-masing mesin PCR memiliki kapasitas tes maksimal 200 sample/hari. Dengan demikian, tiap satu unit mobil dengan empat Mesin PCR mempunyai kapasitas pelayanan sebanyak 200 kali empat mesin per hari. Sehingga, dua mobil ini total kapasitas layanannya dapat mencapai 1600 sample/hari.

“Dengan tambahan bantuan mobil mesin PCR ini maka kapasitas maksimal layanan swab test di Jatim jika dimaksimalkan mencapai 3.106 sample/hari,” imbuh orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Selain itu, setiap unit mobil juga dilengkapi dengan 2 unit mesin ekstraksi, 4992 buah ekstra kit, dan sebanyak 4992 reagen PCR kit.

“Dengan tambahan bantuan mobil mesin PCR ini, kita harap proses tes swab dengan PCR bisa dilakukan dengan cepat. Terlebih, kecepatan ini juga sangat mempengaruhi penanganan wabah Covid-19 dan tentunya juga bisa memberikan ketenangan pada masyarakat,” urainya.

“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat Jatim bahwa baik APD maupun reagen PCR kit yang kita miliki saat ini sudah mencukupi,” pungkas mantan Menteri Sosial ini.

Selanjutnya yang sangat menentukan adalah kedisiplinan kita untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker jika keluar rumah serta menjaga jarak yang aman mengingat vaksin covid-19 belum ditemukan. (hadi)