MataMaduraNews.com–SUMENEP-Keberadaan Asta Waliyullah Sunan Wirokromo Blingi yang berlokasi di Desa Gendang Timur, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Jatim menjadi perhatian masyarakat setempat. Sebab, sarana prasarana di sekitar Asta Kakek Joko Tole ini, dinilai oleh sejumlah masyarakat masih memprihatinkan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kades Gendang Timur, Mashadi dalam sambutan mengatakan, keinginan masyarakat untuk merawat Asta Sunan Blingi perlu wadah yang legal. Sebab, katanya, tanah Asta Sunan Blingi ini berstatus milik negara. Bukan milik pribadi.

Karena itu, Kades Mashadi memfasilitasi aspirasi warganya untuk mendirikan Yayasan Wirokromo Blingi. “Yayasan ini telah saya usulkan ke Bapak Bupati Sumenep (KH A. Busyro Karim, red.) melalui Bapak Camat Gayam untuk mendapat SK mengelola Asta Sunan Wirokromo Blingi,” terang Kades Mashadi saat pengukuhan pengurus Yayasan Wirokromo Blingi, Senin pagi, (26/3/2018) bertempat di Masjid Darus Salam, kompleks asta.
Hadir dalam acara tersebut, sejumlah tokoh masyarakat Sapudi seperti KH Ali Murtadla, KH Munir, H Luthfi. Dari Forum Pimpinan Kecamatan terlihat Camat Gayam, Kusnadi, Kapolsek Gayam IPTU Didit Suhendriyanto dan Danramil Sapudi, Kapten Arh. Catur Heri W.ibowo
Camat Gayam Kusnadi merespon keberadaan Yayasan Wirokromo Blingi. Dalam sambutan, Camat Kus berharap keberadaan Asta Sunan Wirokromo Blingi menjadi salah satu objek Wisata Religi dalam mensukseskan program bupati, Visit Sumenep 2018.
“Saya berharap, pengelola asta ini nanti bisa memenej secara interkoneksi antar objek wisata religi yang sudah populer di Sumenep. Sehingga peziarah dari Asta Tinggi dan Asta Yusuf, Talango bisa berlanjut ke Asta Sunan Blingi,” ujar Camat Kusnadi.
Soal SK pengelolaan asta dari bupati, Camat Kusnadi mengaku masih dalam proses. Secara aktif Camat Kusnadi selalu berkomunikasi dengan Disparbudpora untuk mencegah konflik dari penjaga asta yang ada.
Sementara itu, H Luthfi-salah satu Tokoh Masyarakat Blingi kepada MataMaduraNews.com menyebut latarbelakang keinginan masyarakat untuk ngelola Asta Sunan Wirokromo Blingi. Salah satunya, sebut H Luthfi, sejumlah sarana dan fasilitas peziarah kurang terawat. Sehingga memantik ghairah masyarakat untuk memperbaikinya.
“Kami bersama tokoh masyarakat yang lain minta restu dan nasihat kepada para ulama di Situbondo dan Sumenep sebelum membentuk yayasan ini. Beliau merestui. Sehingga kami dan masyarakat tambah semangat untuk merawat asta ini,” jelas pengusaha Jakarta ini.
Hambali Rasidi, Mata Madura