matamaduranews.com-Isu Program BSPS di Sumenep kini mulai diseriusi oleh Penyidik Pidkor Polres Sumenep.
Hal itu terlihat dari Surat undangan resmi yang ditujukan ke Ainur Rahman, pemilik akun tiktok batukencana.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ainur Rahman membenarkan jika dirinya mendapat undangan dari penyidik Pidkor Polres Sumenep untuk menjelaskan apa yang diketahui terkait dugaan penyimpangan program BSPS di Kabupaten Sumenep.
Ainur yang dikenal sebagai aktivis dan juga tiktoker kerap memposting isu-isu miring dalam Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2024 di Kabupaten Sumenep.
Bahkan ia mengaku sedang menjalin komunikasi dengan orang-orang Presiden Prabowo dan Mas Wapres Gibran terkait isu miring BSPS di Kabupaten Sumenep.
Menurut Ainur dalam postingan yang ia bincangkan di tiktok. Dari 5.490 penerima BSPS Tahun 2024 di Kabupaten Sumenep. Sebanyak Rp 109 miliar uang APBN turun ke Sumenep.
Ainur mengaku mendapat bayak pengaduan. Bahawa perima hanya menerima nilai Bantuan sekitar 70%. Yang lebih miris ada yang nerima bahan dan ongkos tukang, jika dikonversi rupiah sebesar Rp 8 juta hingga Rp 9 juta. Sekitar 45% yang diterima Penerima Manfaat BSPS.
Selain isu pekerjaan BSPS yang tak utuh. Ainur mengaku mendapat informasi jika banyak lokasi BSPS yang tak dikerjakan alias BSPS fiktif.
“Saya dapat info. Uang BSPS dibuat judi online. Sekitar Rp 600 juta dihabiskan untuk judi. Tentu ini pekerjaan BSPS sengaja dibuat fiktif,” urai Ainur saat dihubungi Mata Madura, Minggu 16 Februari 2025.
Saat ini, pada hari Senin 17 Februari 2025. Saaf berita ini ditulis. Ainur masih memberi keterangan di hadapan penyidik Pidkor Polres Sumenep.
Pertanyaannya, apakah isu BSPS Tahun 2024 hanya cukup jadi wacana?
Mari kita tunggu perkembangannya. (bahri)