Religi

Ketika Kiai Busyro Takziah ke Rumah Malik Efendi

×

Ketika Kiai Busyro Takziah ke Rumah Malik Efendi

Sebarkan artikel ini
Takziah Kiai Busyro
Saat Kiai Busyro bertakziah ke Rumah Malik Efendi

matamaduranews.com-Sebagai kawan lama sesama anggota DPRD Sumenep di awal reformasi. Kiai Busyro ikut berduka setelah mendengar Ibu Chandra Kirana, istri Malik Efendi meninggal dunia pada hari Selasa 14 Maret 2023, jam 20.26 WIB.

Kabar duka itu viral di sejumlah Grup WA yang menerangkan: sepulang dari ibadah umrah. Tiba di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Ibu Cahandra langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sitanala dekat Bandars Soetta.

“Mohon doanya semoga husnul khotimah diampuni segala dosanya, Pak Malik dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran. Aamiin. Almarhumah inshaa Allah
dimakamkan di Sumenep Rabu, 15 Maret 2023 pukul 15.30 WIB,” begitu bunyi kabar duka Rabu pagi di sejumlah Grup WA.

Kiai Busyro baru bisa takziah Kamis malam. Tak sendiri. Kiai bersama Bu Fitri-sang istri. Di hadapan Pak Malik, Kiai Busyro bermaksud hendak ikut menshalatkan almarhumah sebelum dikebumikan. “Dengar kabar masih di perjalanan. Ingin ikut menshalatkan. Tapi tak nutut waktunya,” tutur Kiai Busyro mengawali obrolannya.

Wajah Pak Malik terlihat layu. Duka tampak membekas. Pak Malik bercerita: di tanah suci Mekkah. Almarhumah masih sehat. Bercanda ria. Dan menunaikan rukun ibadah umrah secara normal. “Saat pulang di dalam pesawat mengalami sesak bernafas. Petugas memasang selang oksigen,” cerita Pak Malik.

Setelah diperiksa dokter bandara. Almarhumah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sitanala dekat Bandara Soetta. “Sempat normal. Tiba-tiba drop lalu dinyatakan meninggal,” kata Pak Malik menambah ceritanya.

Sebagai politisi. Pak Malik bisa menyembunyikan kedukaan. Di hadapan Kiai Busyro dan Bu Fitri. Pak Malik masih sempat bercanda.

“Bohong itu kalau menyatakan cinta kepada istri yang baru meninggal bisa bangun. Kaule pon menyatakan cinta yang tulus ke istri. Cucu-cucu dibawa. Tetap tidak bangun. Itu hanya di film,” ucapnya disambut tawa.

Beruntung saya bisa nunut ketika Kiai Busyro hendak bertakziah ke rumah Pak
Malik. Di perjalanan menuju rumah Pak Malik. Saya menelepon Kiai Busyro. Ternyata sudah dekat ke lokasi. Lalu bertiga bertakziah.

Kiai Busyro dan Malik Efendi sama-sama politisi DPRD Sumenep di awal reformasi.

Kiai Busyro dua periode menjabat Ketua DPRD Sumenep. Malik Efendi juga dua periode sebagai anggota DPRD Sumenep.

Kiai Busyro menjabat Bupati Sumenep dua periode. Malik Efendi juga dua periode menjabat anggota DPRD Provinsi Jatim.

Kiai Busyro dan Malik Efendi berbeda partai. Kiai Busyro Ketua DPC PKB Sumenep. Malik Efendi Ketua DPD PAN Sumenep.

Politisi beda partai ini kerap beda pandangan di parlemen. Namun di luar tugas kedewanan. Keduanya akur-akur saja. Keduanya tetap bersahabat sampai sekarang.

Saya baru jadi wartawan Jawa Pos Grup. Bertugas di Sumenep. Waktu itu saya hanya bisa tolah toleh melihat tingkah kedua politisi hebat itu.

Di umur 60-an. Kedua politisi itu terlihat segar dan tetap semangat seperti awal reformasi. (*)

KPU Bangkalan