matamaduranews.com-SUMENEP –Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath dirujak netizen. Itu gegara Darul bertanya istilah prosedur recusal kepada calon KI Sumenep, Badrul Akhmadi saat Fit and Proper Test 11 calon anggota Komisi Informasi (KI) Sumenep, Rabu 13 Agustus 2025.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Uji Kepatutan 11 calon KI Sumenep berlangsung di ruang paripurna DPRD Sumenep. Saat Fit and Proper Test itu disiarkan langsung lewat kanal YouTube.
Netizen memberi komentar miring kepada Darul si politisi PDI-P itu, setelah cuplikan video diposting ulang di TikTok oleh akun nolesadotcom.
Dalam video itu, terlihat saat Darul bertanya kepada calon petahana yang juga Ketua KI Sumenep, Badrul Akhmadi, mengenai istilah prosedur recusal.
Merespons pertanyaan itu, Badrul mengaku tidak tahu. “Mohon izin, Ketua. Saya kurang paham prosedur recusal itu,” kata Badrul.
Alih-alih menjelaskan, Darul tetap mempersilakan Badrul menjawab. “Silakan jawab, Mas. Saya beri kesempatan Anda menjawab,” ujarnya, sebelum akhirnya dia menjelaskan sendiri istilah prosedur recusal.
Selang beberapa waktu, cuplikan video “ketidakberdayaan” Badrul itu diposting oleh akun nolesadotcom di Tiktok
Hingga Sabtu, 16 Agustus 2025, video itu mendapat 515 tanda like dan 95 komentar.
Dari sejumlah komentar, netizen tampaknya kurang respek terhadap pertanyaan Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu.
“Jebakan bagus pertanyaannya walau dalam tes apapun harus di jelaskan terlebih dahulu, ini seperti pertanyaan SUMDES sumenep desa di singkat aja ya orang pasti gak ngerti😂😂,” tulis seorang netizen.
“Untuk istilah2 yang kurang populer, sebaiknya pertanyaan langsung dijabarkan scr kontekstual saja. Jgn kayak pertanyaan saat ujian sekolah. Misalnya, gimana cara anda memposisikan diri dlm penanganan satu perkara spy anda bs mencipta jarak antara kewenangan dg benturan kepentingan,” tulis nitizen lainnya.
“darul ghun penter ocak jieh😂
lakonah tadek🤣🤣🤣🔥,” timpal warganet lain.
Bahkan, ada pula yang menyinggung rekam jejak Darul sebagai wakil rakyat dari Pulau Masalembu, yang dianggap tidak membawa banyak perubahan terhadap daerah asalnya.
“4 periode berjalan Pak dewan Darul ini tadek ollena, Jalan infrastruktur, jaringan kumunikasi, perlindungan nelayan dari pengrusakan, penerangan sejak 2006 tidak ada perubahan berarti di Dapilnya pulau Masalembu,” tulis akun @Masalembu Islands. (adi)