Pariwisata

Libur Panjang, Pantai Lombang Kotor dan Sepi Pengunjung

×

Libur Panjang, Pantai Lombang Kotor dan Sepi Pengunjung

Sebarkan artikel ini
MENUMPUK DAN TERSERAK: Salah seorang warga Desa Legung sedang mengambil sampah kayu di Pantai Lombang Sumenep dibantu seorang pengunjung.
MENUMPUK DAN TERSERAK: Salah seorang warga Desa Legung sedang mengambil sampah kayu di Pantai Lombang Sumenep dibantu seorang pengunjung.

MataMaduraNews.com, SUMENEP – Kondisi pantai Lombang yang berada di Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sungguh menghawatirkan. Pasalnya, pantai yang terkenal dengan pasir putih dan cemara udang itu terlihat kotor lantaran sampah yang terbawa ombak dari lautan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Seperti yang terlihat pada Minggu (8/5/2016) dini hari. Sampah yang mengotori lokasi pantai wisata itu jenisnya beragam, mulai dari plastik, tempurung kelapa dan ranting pepohonan. Bahkan ada banyak pohon batangan yang bergelimpangan di sepanjang garis pantai.

Sebagaimana cerita Jumadin, warga asal Desa Legung, Kecamatan setempat yang kebetulan memilih batangan kayu itu untuk dijadikan kayu bakar, kondisi pantai kotor memang terlihat semenjak dua hari sebelumnya. “Sudah tiga hari pantai Lombang dipenuhi sampah seperti ini. Makanya saya ambil kayu ini dan nantinya akan dijadikan kayu bakar,” kata Jumadin, sambil memegang kapak untuk memotong balok-balok kayu tersebut.

Selain Jumadin, salah satu pengunjung yang diketahui bernama Helliyatul Hasanah juga mengeluh dengan kondisi pantai yang kurang bersih tersebut. Sebab, kata dia, sudah menjadi kebiasaan ketika berlibur ke pantai Lombang selalu duduk dan tiduran di bibir pantai. Akan tetapi lantaran kondisi pantainya sangat kotor, kali ini ia mengaku kurang tertarik dan memilih jalan-jalan.

“Sangat disayangkan ya, pantai seindah ini tetapi kotor dan tidak mengesankan lokasi wisata,” keluhnya, saat ditemui Mata Madura.

Disisi lain, meski dalam sepekan ini terisi dengan libur panjang, nampaknya pengunjung salah satu ikon wisata Kabupaten Sumenep itu tetap seperti hari libur biasa. Hal itu sangat dirasakan oleh Pak Muni yang bakerja sebagai panyedia kuda yang disewakan kepada wisatawan.

“Sama saja, Dek, dengan hari libur biasa. Mau dibilang sepi tidak juga, tetapi yang jelas tetap ada pengunjung yang datang,” jelas bapak asal Desa Banuaju Barat ini. (yon/rfq)