Mahasiswa UTM Ajari Ibu-Ibu Buat Dodol Siwalan dan Teh Daun Kelor

×

Mahasiswa UTM Ajari Ibu-Ibu Buat Dodol Siwalan dan Teh Daun Kelor

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKN UTM Bangkalan dari Kelompok 46 usai memberi pelatihan ekonomi kreatif di Desa Prenduan, Sumenep. (matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP-Mahasiswa UTM Madura Kelompok 46 yang sedang menggelar KKN (Kuliah Kerja Nyata)  di Desa Prenduan, Sumenep memberi bekal ekonomi kreatif kepada ibu-ibu desa.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Mereka memperkenalkan produk dodol yang terbuat dari buah siwalan dan teh berbahan daun kelor. Acara sosialisasi bertempat di Dusun Pangelen, Desa Prenduan, Sabtu (28/12/2019).

Muhari, koordiator Kelompok 46 kepada Mata Madura mengatakan, sosialisasi program unggulan berlangsung selama satu hari. Ikut hadi sejumlah ibu-ibu dari semua dusun di Desa Prenduan.

Dikatakan, memperkenalkan ekonomi kreatif dari program unggulan di Sumenep itu sebagai bentuk kinerja utama mahasiswa KKN kelompok 46 UTM Madura dalam meningkatkan inovasi dalam pengelolaan dari buah siwalan yang menjadi buah tani penghasilan dari khas Desa Prenduan.

Para ibu-ibu yang ikut hadir dalam praktek pembuatan dodol berbahan buah siawal dan teh berbahan daun kelor merasa senang.

Ibu Fatma mengaku terbekali adanya sosialisasi ekonomi kreatif berasal dari buah yang ada di desanya.

“Kegiatan pembuatan dodol siwalan ini sangatlah unik. Kami masyarakat Prenduan khususnya Dusun Pengelen merasa sangat bangga dengan hadirnya mahasiswa KKN dari UTM yang menyajikan inovasi baru dalam mengelola buah siwalan” ucap Ibu Fatma salah satu penduduk Dusun Pangelen.

“Iya, dek. Ini adalah hal baru di dusun ini karena biasanya kami hanya mengadakan dodol itu dari air siwalannya bukan buahnya dek,” tambah ibu Karmila yang merasa bangga saat mencicipi hasil kreasi dodol siwalan.

Daun kelor yang selama ini hanya kuah makanan, juga diperkenalkan oleh mahasiswa KKN UTM dalam bentuk produk teh.

Respon warga sangat takjub karena bisa mengetahui khasiat dari teh berbahan daun kelor.

“Duh, kok bisa teh terbuat dari daun kelor dek. Ini benar-benar baru di desa ini ini, terimakasih dek. Ternyata rasanya memang enak juga dek” ungkap Bapak Maswi, Kepala Dusun Pangelen.

Dari berbagai potensi ekonomi di Desa Prenduan, Muhari memberi saran agar melibatkan BUMDesa. Agar bisa dinikmati masyarakat desa dalam pengembangan usaha ekonomi kreatif berbahan potensi desa.

Sekretaris Desa Prenduan, Fauzi Luxtagara menyampaikan terima kasih kepada kreativitas mahasiswa KKN UTM Kelompok 46 yang terlah memberi pencerahan ekonomi di desanya.

“Turut berbangga dengan kegiatan penyuluhan adek-adek mahasiswa KKN 46 dari kampus Universitas Trunojoyo Madura telah memberikan pelajaran berharga di desa Prenduan. Ini merupakan bentuk peningkatan yang perlu kita syukuri bersama,” tutur Bapak Fauzi.

Ibad, Mata Madura