Memanas!!! Panitia Pilkades Bangkalan Disandera, Dituding Terima Uang

×

Memanas!!! Panitia Pilkades Bangkalan Disandera, Dituding Terima Uang

Sebarkan artikel ini
Soal Pilkades Bangkalan TFPKD Disandera Demonstran 4 Desa 
Ketua TFPKD, Ahmad Ahadiyan Hamid saat disandera para demonstran di kantor Pemkab Bangkalan, Selasa (27/4/2021) sore. (matamadura.syaiful).

matamaduranews.com-BANGKALAN-Suasana Pilkades Bangkalan kian memanas.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Empat Desa di Kabupaten Bangkalan terus menggelar aksi demontrasi di depan kantor Pemkab Bangkalan, pada Selasa siang (27/4/2021).

Empat Desa itu yakni, Desa Kapor, Desa Perreng, Desa Dlambah Dajah dan Desa Patenteng sebelumnya melakukan unjuk rasa pada senin, (26/4/2021) di Kantor Pemkab Bangkalan.

Tuntutan mereka masih sama. Menuntut keadilan terhadap Bupati Bangkalan soal carut marut sistem scoring yang dinilai tebang pilih. Massa juga menuding Panitia Pilkades masuk angin setelah menerima uang dari salah satu Bacakades

Salah satu demonstran menyebut Panitia Pilkades (P2KD dan TFPKD) menerima uang untuk mempermainkan scoring terhadap salah satu Bakal Calon Kades (Bacakades)

Tudingan itu disampaikan Abdurahman Tohir, selaku korlap aksi.

Katanya, ada dugaan kongkalikong antara panitia P2KD dan TFPKD dengan menerima gelontoran uang ratusan juta untuk meloloskan Bacakades.

“Aada ketidakadilan pada calon kami. Diduga sudah ada uang masuk ratusan juta pada salah satu oknum panitia TFPKD dari salah satu bakal calon. Kami pegang semua bukti dan rekaman pembicaraan juga ada. Makanya kami ingin menemui Bupati, kami paparkan semua permainan TFPKD pada Bupati,” terang Aabdurrahman Tohir di kantor Pemkab Bangkalan, Selasa siang.

Para pejuang demokrasi masih berharap ada keadilan di Bumi Bangkalan.

Mereka berharap keberpihakan dan kepentingan tidak semata diukur dengan uang.

“Kami dengan tegas menolak dengan keras adanya pungutan untuk meloloskan salah satu calon kades. Padahal, sudah jelas, calon yang kami bela secara administrasi itu sudah jelas lolos verifikasi. Tapi nyatanya, dia mereka (panitia, red) semua masuk angin,” tambahnya berapi-api.

Pendemo terus menyampaikan orasi. Sejak pukul 14.00 WIB. Mereka terlihat cukup antusias untuk bisa bertemu langsung dengan Bupati Bangkalan, RKH Abdul Latif Imron.

Sampai pukul 16.00 WIB. Bupati Bangkalan tak kunjung menemui pendemo. Lagi-lagi, para demonstran ditemui oleh ketua Tim Fasilitasi Panitia Kepala Desa (TFPKD), Ahmad Ahadiyan Hamid.

Padahal mereka menggelar demo kedua kali untuk menagih janji TFPKD dan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk mempertemukan para pendemo dengan Bupati Bangkalan (Ra Latif.red) setelah pada Senin (26/4/2021) pendemo kecewa lantaran tidak ditemui.

Namun, karena tak kunjung ditemui, suasana demo berlangsung ricuh.

Massa aksi menyandera pada panitia TFPKD, Ahmad Ahadiyan Hamid.

“Saat demo awal, kami berkomitmen aksi ini tidak ricuh, aksi damai. Intinya kami meminta Bupati menemui kami. Sekda dan TFPKD mengiyakan untuk menjadi penghubung mereka agar bisa ditemui Bupati. Tapi hasilnya nihil. Hari ini kami datang dengan kecewa,” papar dia.

Para pendemo kesal karena aspirasi mereka tidak pernah dihiraukan oleh TFPKD. Pendemo akhirnya menyandra TFPKD untuk menemani pendemo sampai ditemui Bupati.

Dua jam menyandera TFPKD, Bupati Ra Latif juga tidak muncul.

Beruntung ada Komandan Kodim 0829, Ari Setyawan yang ikut mendinginkan suasana.

“Mari selesaikan masalah Pilkades ini dengan damai. Bagi kuasa hukum dan bakal calon Kepala Desa kami minta untuk masuk ruangan. Selain itu, kami harap semua di luar. Karena hanya kuasa hukum dan bakal calon kades saja yang tahu permasalahannya,” intruksi Letkol Kavaleri Ari pada massa aksi.

Tak lama kemudian perwakilan pendemo masuk ke ruangan. Mereka diminta untuk mengurai semua permasalahan dihadapan TFPKD.

Tak lama kemudian, Kapolres Bangkalan, AKBP Didik juga hadir dalam ruangan.

Kapolres ikut mendinginkan suasana agar tidak sampai menyandra TFPKD terlalu lama.

Karena masih belum ditemui oleh Bupati Bangkalan, massa aksi terus mendesak agar mereka bisa dipertemukan secara langsung.

Akhirnya, Kapolres Bangkalan dan Komandan Kodim 0829 berjanji untuk memfasilitasi massa aksi agar bisa ditemui oleh Bupati.

Namun soal waktu tidak di hari itu.

Dengan iming-iming janji Kapolres dan Komandan Kodim. Massa aksi membubarkan diri.

Peserta aksi berharap sebelum gelaran pilkades dimulai pada 2 Mei 2021, 4 Desa yang bermasalah segera menemukan titik temu dan jawaban langsung dari nupati.

“Kami berharap dalam minggu ini segera ada jawaban kapan kami bisa dipertemukan secara langsung kepada Bupati,” pinta Abdurahman Tohir.

Sementara itu, Ketua TFPKD Bangkalan Ahmad Ahadiyan Hamid tak banyak bicara saat menemui pendemo. Dia masih dengan jawaban yang sama akan menyampaikan aspirasi pendemo kepada bupati.

“Kami sudah menemui para pendemo ini adalah tanggung jawab kami selaku TFPKD. Jika tidak bertanggung jawab, saya sudah kabur dari sini,” papar dia, sambil menemani para pendemo di dalam ruangan.

Soal tudingan aliran uang masuk ke panitia pilkades, Ahadiyan Hamid meminta bukti konkrit pada pendemo.

“Mana buktinya ayo sodorkan kepada kami. Saya ingin tau siapa yang menerima di TFPKD,” dengan wajah kesal pada pendemo.

Tetapi korlap aski, Abdurahman Tohir tidak mau menyerahkan buktinya jika Bupati tidak dihadirkan.

“Saya hanya mau memaparkan semua bukti rekaman dan bukti lainnya kepada Bupati jika TFPKD pernah menerima suap dari salah satu cakades,” papar Abdurahman.

Syaiful, Mata Madura