Menunggu Nana Mardiana, Jenazah Imam S Arifin Akan Dikebumikan Besok

×

Menunggu Nana Mardiana, Jenazah Imam S Arifin Akan Dikebumikan Besok

Sebarkan artikel ini
Imam S Arifin Meninggal Dunia
Jenazah Imam S Arifin saat dibawa keluarga dan teman-temannya sebelum disemayamkan di rumah duka Kamis siang.

matamaduranews.com-SUMENEP- Jenazah pedangdut senior Imam S Arifin belum dikebumikan. Imam yang memiliki nama lengkap Imam Sunaryo Arifin meninggal dunia pada Jumat (17/12/2021) Jam 13. 30 WIB di tanah kelahirannya, Dusun Tambengan, Desa Kalianget Timur, Sumenep, Madura.

Ujang tetangga almarhum Imam S Arifin mengabarkan jenazah Imam S Arifin akan dikebumikan Sabtu pagi (18/12/2021) karena masih masih menunggu mantan istrinya, Nana Mardiana yang dalam perjalanan dari Jakarta ke Sumenep.

Saat ini, jenazah Imam S Arifin disemayamkan di kampung halamannya di Dusun Tambengan, Desa Kalianget Timur, Kalianget, Sumenep, Madura.

Nana Mardiana saat dihubungi wartawan kompas.com membenarkan jika dirinya bersama putranya sedang dalam perjalanan menuju Sumenep Madura untuk melayat.

“Iya, saya Insya Allah di jalan. Doain biar pada lancar,” kata Nana, Jumat.

Imam S Arifin sudah sekitar sebulan berada di rumah kelahirannya di Kalianget, Sumenep setelah menghirup udara bebas pada 13 November 2021.

Saat di Sumenep, Imam S Arifin berziarah ke makam keluarga dan bersilaturrahmi dengan banyak keluarga dan koleganya di Sumenep.

Di sela-sela itu, selama di Sumenep. Imam S Arifin melakukan terapi untuk mengembalikan pita suaranya setelah terserang stroke ringan.

Ujang, tetangga Imam S Arifin di Dusun Tambengan, Desa Kalianget Timur, Kalianget, bercerita bahwa sebelum meninggal dunia. Imam S Arifin ingin membuat rekaman lagu bersama Nana Mardiana.

“Saat ngobrol dengan tetangga dan teman-teman lama di kampung. Imam sedang menyiapkan lagu untuk duet dengan Nana Mardiana,” cerita Ujang seperti dikutip kempalan, Jumat sore di Kalianget.

Selama ada di kampung halaman di Desa Kalianget Timur. Imam S Arifin menemui banyak sahabat kecilnya. Teman main waktu susah sebelum hijrah ke Ibu Kota Jakarta. Sehingga, waktu Imam S Arifin banyak dihabiskan bersilaturrahmi dan nongkrong di warung-warung kopi bersama teman-teman lamanya.

Ujang juga menjelaskan kronologi Imam S Arifin sebelum meninggal dunia.

Kata Fajar-nama lengkap Ujang, Jumat pagi. Imam S Arifin sedang ngobrol dengan Sumardi. Teman akrab Imam sejak kecil. Rumah Imam dan Sumardi bertetangga.

Jumat pagi itu, Imam S Arifin bercerita banyak sejak masa kecil hingga kehidupan yang dilalui saat ini.

Menjelang shalat Jumat. Imam S Arifin hendak berangkat ke masjid. Tapi Imam merasa pusing.

Imam memilih tiduran di rumah Sumardi. Ujang melihat Imam S Arifin lagi istirahat di rumah Sumardi sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat.

Sepulang dari masjid. Sumardi melihat Imam S Arifin masing tidur.

Saat makan siang. Imam S Arifin dibangunin. Tapi Imam sudah tak bernyawa.

Kabar meninggalnya Imam S Arifin di dengar banyak orang. Salah satu yang ikut mendengar kabar itu adalah Taufiq, petugas Syahbandar Kalianget.

Kepada kempalan, Taufiq bercerita, beberapa menit setelah shalat Jumat dirinya melihat banyak orang berkerumun.

Taufiq bertanya siapa yang meninggal. Setelah diberitahu Imam S Arifin, si penyanyi dangdut yang meninggal dunia. Taufiq langsung mendatangi kerumunan.

Taufiq mengabadikan jenazah Imam S Arifin saat dibawa dari rumah Sumardi ke rumah tinggalnya.

Taufiq mengaku sehari sebelumnya, pada Kamis, Imam S Arifin terlihat di warung kopi di teminal Kalianget. Taufiq melihat Imam bercanda dengan teman-temannya di warung kopi itu.

Imam S. Arifin, lahir di Desa Kalianget Timur, Kalianget, Sumenep, Madura pada 19 November 1960.

Nama Imam mulai ngetop sebagai penyanyi dari hasil ciptaan lagu yang berjudul Menari Di Atas Luka.

Imam terlahir dengan nama lengkap Imam Sunaryo Arifin terus melahirkan karya ciptaan lagu dangdut hingga hijrah ke Ibu Kota Jakarta.

Nama Imam S Arifin menjadi legenda di dunia musik dangdut dengan paras dan suara yang khas.

Banyak lagu hasil ciptannya yang populer hingga sekarang. Seperti “Ani, Bawalah Aku Kasih, Bekas Pacar, Jandaku, Menari Di Atas Luka, Dia Lelaki Aku Lelaki, Doa Suci” dan banyak lagi lagu-lagu koleksinya. (*)

KPU Bangkalan