MataMaduraNews.com–SAMPANG-Nama lengkap Ahmad Budi Cahyono. Guru honorer untuk mata pelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur. Akhir hidupnya bernasib naas. Dia tewas setelah dianiaya muridnya, MH, Kamis (1/2/2018) sekitar jam 21.45 WIB.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Semasa hidup, Guru Budi dikenal aktif berorganisasi. Pak Budi begitu akrab disapa anak didiknya, aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Malang.
Almarhun pernah menjabat Ketua HMI Komisariat UM (Universitas Malang). Almarhum juga dikenal aktivis seni dan aktif di Lembaga Seni Mahasiswa Islam (LSMI) Malang.
Almarhum melangsungkan pernikahan dengan Sianit Shinta, dua tahun lalu. Dari hasil perkawinannya, Anit-begitu isteri almarhum biasa dipanggil-kini sedang mengandung lima bulan. Yang sebelumnya sempat keguguran.
Cahya, salah satu sahabat almarhum mengaku sangat kehilangan. Semasa hidup, Guru Budi dikenal kreatif. Dan jago main alat musik dan seni.
Cahya merasa sangat prihatin atas musibah yang dialami Budi. Status almarhum sebagai guru honorer hanya menerima gaji Rp 600 ribu per bulan.
Sebelum kejadian merenggut nyawanya, guru yang berusia 27 tahun ini mengunggah cuplikan album musik berjudul Sendja Djiwa yang dimainkan bersama grup musiknya di akun instagramnya.
Lirik lagu yang ditampilkan menunjukkan seolah-olah dia akan pergi.
â€Satu, satu pergi…. satu, satu hilang….†bunyi lirik di lagu tersebut yang diunggah 3 Januari 2018.
Hal ini pun langsung mendapat perhatian netizen.
â€Di post terakhir ini ada lagu dengan liriknya satu2 pergi. Apakah ini pertanda. Semogo khosnul kotimah pak. Di apus segala dosanya..m,†tulis akun @adam_baadilla.
Guru Budi memang dikenal piawai bermain alat musik seperti biola.
Bahkan video saat dia bermain biola kinu menyebar viral di media sosial.
Di akun instagramnya dia kerap mengunggah aksinya bermusik.
Dia juga mengunggah karya-karya lukisnya beraliran surealis.
Guru Budi juga aktif mengikuti sejumlah pameran lukis bersama pelukis-pelukis lainnya.
Selamat Jalan Pak Guru Budi….
Sumber: tribun & ngopibareng.id