matamaduranews.com-Nelayan di Sumenep Madura meninggal dunia saat perahu yang dinaiki terbalik karena diterjang ombak besar.
Nelayan asal Pasongsongan Sumenep itu tak tertolong nyawanya usai mencari ikan di tengah cuaca tak bersahabat.
BMKG sejak Sabtu 20 Agustus 2022 memberi peringatan dini adanya ombak di Perairan Madura mencapai 2 meter.
Nelayan naas itu bernama, Misnaye (52), nelayan Pasongsongan Sumenep dinyatakan meninggal dunia setelah perahu ditumpangi usai mencari ikan terbalik usai diterjang ombak besar.
Misnaye tak sendirian. Almarhum bersama Khairul Rahman (21), Bahratun (30), dan Taufik Rahman (30) menaiki perahu kecil sendang mencari ikan di perairan Pasongsongan.
Mereka berempat mengarungi perairan Pasongsongan Sumenep pada Minggu 21 Agustus 2022.
Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti mengatakan, kejadian itu bermula pada Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 00.30 WIB saat empat nelayan itu berangkat menaiki perahu kecil untuk menjaring ikan di laut Pasongsongan.
Empat nelayan itu berangkat dari Pelabuhan Rakyat Racera Dusun Somor Kramat, Desa Panaongan, Kecamatan, Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Minggu pagi buta.
Pada pukul 06.00 WIB mereka tiba di lokasi ikan yang dituju. Pada jam 10.00 siang. Hasil tangkapan dirasa cukup banyak. Mereka sepakat untuk kembali ke daratan.
Saat mendekati pantai dengan jarak kurang lebih 500 meter. Tiba-tiba ada gelombang ombak besar menghantam sampan yang ditumpangi.
Akibatnya sampan itu terbalik dan terbentur karang. Sehingga keempat nelayan tersebut terlempar dari sampannya,.
“Dalam kejadian itu, Bahratun dan Taufikrahman berhasil berpegangan ke sampan yang terbalik, dan korban Misnaye berusaha menolong Khairul Rahman yang tidak bisa berenang,” terang AKP Widiarti, Senin 22 Agustus 2022 dalam rilisnya.
Upaya penyelamatan dilakukan. Tapi gulungan ombak besar kembali menghantam para nelayan itu.
“Kejadian itu terlihat oleh dua orang nelayan yang kebetulan saat itu sedang memperbaiki sampannya di pinggir pantai, sehingga mendatangi lokasi kejadian dengan cara berenang untuk menolong korban,” kata AKP Widiarti menambahkan.
Warga menyelamatkan Khairul Rahman dan tiga nelayan lainnya. Misnaye terlihat lemas langsung dibawa ke Puskesmas Pasongsongan.
Namun sayang ketika dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, Masniye selaku pemilik perahu dinyatakan meninggal dunia.
“Pemilik perahu meninggal dunia. Sedangkan menantu dan dua nelayan yang ikut jaring ikan, selamat,” ungkap Widi.
Widiarti juga mengungkapkan, hasil pemeriksaan luar terhadap korban, tidak ditemukan luka dan hanya diketahui ada dua buah gigi depan atas yang tanggal.
“Kerugian atas laka laut yang menelan korban jiwa itu, diperkirakan mencapai Rp50 juta,” pungkasnya. (*)