matamaduranews.com-Ngeri…Mobil Luxio yang mengangkut keluarga besar dari Sidoarjo terseret 100 meter setelah ditabrak kereta api di perlintasan Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang pada Sabtu jelang tengah malam, 29 Juli 2023, pukul 23.14 WIB.
Akibat kejadian itu, 6 orang meninggal dunia di tempat kejadian. 2 penumpang mengalami luka serius menjalani perawatan di RSUD Jombang.
Detik-detik Kecelakaan itu mengerikan.
Mobil rombongan terseret kereta api sekitar 100 meter hingga masuk ke areal persawahan dengan kondisi mobil hancur.
Pihak rumah sakit mengatakan 2 korban selamat alami cedera otak sedang dan fraktur tulang, keduanya sedang menjalani perawatan intens.
Melintas Jelang Tengah Malam
Mulanya, Luxio L 1009 XD berisi 8 orang itu dikemudikan Wahyu Kuswoyo (45), warga Sidoarjo. Mobil itu melaju dari utara ke selatan atau dari arah Jombang menuju ke Kediri.
Tiba di pelintasan Dusun Gondekan, mobil itu menyeberangi pelintasan tak berpalang pintu. Pada saat yang bersamaan sedang melaju KA Dhoho dari arah Mojokerto ke Kertosono.
Sempat Diteriaki Warga
Sebelum tertabrak KA, minibus warna silver itu sempat diteriaki warga setempat untuk mengingatkan agar mobil tidak menyeberangi pelintasan karena ada kereta lewat.
“Sudah diteriaki sama orang-orang, sudah diberi tahu kalau ada kereta. Entah karena apa tidak dihiraukan,” kata Ali Masudi (33), warga setempat seperti dikutip detik, Minggu (30/7/2023).
Minibus itu tertabrak KA Dhoho bernomor lokomotif CC 2017707. Warga setempat menyebutkan bahwa benturan itu sangat keras.
“Benturannya sangat keras sekali,” terang Ali.
Pelintasan Tak Dijaga dan Gelap
Pelintasan di Dusun Gondekan ini, lanjut Ali, memang tanpa palang pintu. Ketika kecelakaan terjadi, kebetulan tidak ada warga yang berjaga.
Meski begitu, warga sekitar biasa memberi peringatan kepada para pengguna jalan ketika ada KA melintas.
“Pelintasan tidak ada palang pintunya, tapi kalau ada kereta pengguna jalan mesti diteriaki warga. Kondisi juga agak gelap,” ujarnya.
Kesaksian serupa disampaikan Anggi Yuli (25), warga setempat. Menurutnya, diduga sopir mobil Luxio tidak menyadari datangnya KA Dhoho saat menyeberang perlintasan.
“Mungkin kaca mobil tertutup sehingga sopir tidak mendengar teriakan warga. Tadi sudah diteriaki warga (kalau ada KA melintas),” jelasnya.
Anggi juga mengatakan mobil Luxio tidak mogok di perlintasan. Mobil itu melaju saat tersambar KA Dhoho.
“Mobil tidak mogok, masih jalan. Tertabrak pertama roda belakangnya,” tandasnya..
Rombongan keluarga nahas itu, berencana hendak membesuk sanak saudara yang sakit di Kediri. Saat akan melintasi rel kereta api itu si sopir tak mengindahkan teriakan warga jika ada kereta api jurusan Mojokerto-Kertosono sedang melaju.
“Tiba di pelintasan Dusun Gondekan, mobil itu menyeberangi pelintasan tak berpalang pintu. Pada saat yang bersamaan sedang melaju KA Dhoho dari arah Mojokerto ke Kertosono,” terang Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto menjelaskan seperti dikutip hariandisway.
Dikatakan, kejadian bermula ketika kereta api melaju pada Sabtu jelang tengah malam pukul 23.14 WIB. Mobil rombongan keluarga asal Sidoarjo itu melaju dari arah utara ke selatan.
“Sudah diperingatkan dan diteriaki oleh warga yang melihat namun tidak terdengar dan tetap melaju terus melewati perlintasan kereta api sehingga tidak terhindarkan menemper KA 423 Dhoho,†ucap Supriyanto, Minggu, 30 Juli 2023.
Akibat kecelakaan tersebut, Mobil mengalami kerusakan parah setelah terseret jauh oleh kereta. Tak lama kemudian, petugas stasiun Jombang langsung hadir di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi.
“KA Rapih Dhoho 423 sempat berhenti sementara dan tak luput dari pemeriksaan oleh petugas. Setelah segalanya dinilai aman, kereta api kembali diberangkatkan, ” sambungnya. (*)