Catatan

Novi Sujatmiko dan Fattah Jasin di Bursa PKB

×

Novi Sujatmiko dan Fattah Jasin di Bursa PKB

Sebarkan artikel ini
Novi Sujatmiko dan Fattah Jasin (kiri)

Catatan: Hambali Rasidi

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Beberapa hari terakhir, grup wa Keluarga PKB Sumenep lagi ramai bincang Pilkada Sumenep 2020.

Ada banyak nama yang dibahas. Nama-nama itu tak ada yang baru. Seperti yang sudah terpublish di facebook dan grup-grup wa di Sumenep.

Tapi ada yang menarik dari nama Novi Sujatmiko dan Fattah Jasin. Kedua figur ini bukan kader PKB. Tapi dibela mati-matian oleh kader PKB.

Dua nama ini, sama-sama punya penggemar. Lalu saling adu argumen dengan pendukung nama bakal calon yang kader PKB.

Kenapa mereka bergairah bicara figur luar PKB? Ini belum dapat jawaban.

Padahal, Novi Sujatmiko dan Fattah Jasin belum turba ke masing-masing PAC dan Ranting.

Novi sendiri keberatan jika namanya dimasukkan dalam Bursa Pilkada Sumenep. Dia tak mau terjun ke politik. Novi ngaku lebih enjoy di dunia yang kini digelutinya.

Novi tak pernah turba. Bahkan dia nolak saat pengurus harian PKB, minta curriculum vitae dirinya.

Begitu pun Fattah Jasin. Dia hanya kenal ke satu dua orang di PKB. Kadishub Jatim ini, tak pernah bertemu resmi dengan pengurus harian PKB.

Kemudian ada yang tanya. Siapa sebenarnya figur yang akan diusung PKB?

Saya hanya menjawab,”saya kan bisanya merangkai kata. Bukan penentu keputusan partai,”.

Orang itu terus mendesak, terpaksa saya jawab,” tergantung Kiai Imam dan Kiai Busyro sebagai Ketua Dewan Tanfidz dan Ketua Dewan Syuro PKB,”.

Orang itu tetap penasaran. Lalu saya sodorkan secangkir kopi susu hangat untuk diminum. Baru dia bicara topik lain.

Ngenom…lu….

Sumenep, 23 September 2019