Catatan

Orang Pulau Butuh Kapal

×

Orang Pulau Butuh Kapal

Sebarkan artikel ini
Orang Pulau Butuh Kapal

Catatan: Hambali Rasidi

Sebulan lebih. Insiden kapal DBS 1 menghebohkan orang Kangean. Kapal Jurusan Kangean-Kalianget, dikabarkan macam-macam.

Di grup wa, ada yang ngabarin; hilang kontak. Penumpang sudah pakai jaket pelampung.

Taufikurrahman, salah satu petugas Syhabandar Kalianget memastikan. Kapal DBS 1 sudah menuju pelabuhan Kalianget.

“Memang kapal sempat berlindung di sekitar Pulau Gua-Gua, Raas. Tapi sekarang sudah berjalan normal,” ucapnya.

Kata netizen, salah satu penyebab insiden itu, cuaca laut dan penumpang yang over load. Taufik membenarkan jika penumpang melebihi batas maksimal.

“Maklum, banyak penumpang yang hendak jemput keluarganya dari haji. Jadi tak bisa dihalangi,” cerita Taufik.

Volume penumpang dari Kangean-Kalianget atau sebaliknya selalu membludak. Itu karena geliat ekonomi orang Kangean lagi sehat.

Bisa dilihat. Jejeran puluhan pick up yang bawa aneka barang dagangan. Antre di pelabuhan Kalianget. Untuk naik ke kapal rute Kangean.

Di Pasar Anom Baru, Sumenep. Para pedagang buah, begitu senang jika diborong pedagang Kangean.

“Kalau beli buah langsung satu pick up. Begitu juga sayur, bawang dan kebutuhan sembako,” cerita Siti, pedagang buah, yang jadi langganan pedagang Kangean.

Lain lagi dengan peralatan rumah tangga. Nyaris satu toko meubel diangkut ke Kangean.

Geliat ekonomi orang Kangean. Sudah lama. Perputaran uang dari Malaysia. Bukan dari Migas. Orang Kangean banyak yang menjual jasa ke negeri seberang.

Lain potensi lokal. Seperti hasil pertanian dan hasil laut. Hasil ekonomi lokal banyak diangkut perahu tradisional.

Penduduk Pulau Kangean hampir 100 ribu. Melebihi jumlah penduduk satu kabupaten, di luar pulau Jawa.

Lain penduduk di pulau-pulau kecil di sekitar Kangean. Area Kecamatan Sapeken. Mereka jika ke Sumenep perlu lewat rute Kangean-Kalianget.

Orang Pulau perlu banyak kapal angkut orang dan barang. Biar orang pulau tak terisolir.

Seperti, cita-cita Presiden Jokowi. Program tol laut untuk membuka akses orang darat dan pulau. Ekonomi orang pulau mudah diangkut ke darat. Sebaliknya.

Bayangkan. Jika orang pulau 15 hari sekali bila hendak ke darat. Nyaris seperti orang naik haji. Jika sampai di kota. Senengnya bukan main. Seperti, orang Masalembu. Mereka begitu terisolir.

Ekonomi Pulau Kangean menjanjikan. Hanya pengusaha transportasi laut yang kurang jeli.

Termasuk PT Sumekar Line, BUMD yang ngurus transportasi laut. Keburu perusahaan swasta yang buka trayek Kalianget-Kangean. Jalur ekspres.

Pemerintah Sumenep, beli kapal baru, 2018 lalu. Nilainya sekitar Rp 42 miliar. Tapi, kapal baru itu sekarang digunakan nyari uang. Ikut tender trayek perintis.

Jadwal DBS 1, tiga kali seminggu.Kalianget-Kangean PP. Selasa. Jumat. Minggu

DBS III berkeliling, dari Kalianget-Sapudi-Kangean-Sapeken-Banyuwangi, PP. Praktis seminggu sekali berlayar.

Masih ada sisa hari yang kosong. Maka kapal cepat operator swasta yang ngisi. Senin. Kamis. Sabtu.

Manajemen PT Sumekar Line kabarnya hendak beli kapal baru. Pakai uang perusahaan. Tak mau minta APBD.

Tapi uang dari mana? Hehe…kok tumben PT Sumekar Line punya uang.

Pesona Satelit, 10 September 2019.

KPU Bangkalan