matamaduranews.com-PAMEKASAN-Ir H Totok Hartono MA, nama lengkapnya. Banyak orang memanggil Pak Totok. Pria asal Jember ini, dilantik sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pamekasan oleh Bupati Badrut Tamam Senin pagi (8/7/2019) pagi, bersama 9 orang pejabat lainnya dari eselon II dan III di kawasan Monumen Arek Lancor Pamekasan.
Pak Totok mengawali karir sebagai PNS di Pemkab Pamekasan sebagai Kabag Pembangunan Setkab Pamekasan. Cukup lama jabatan dipegang Pak Totok. Sampai ada yang kelakar, siapa pun yang menjabat Bupati Pamekasan, kantor urusan infrastruktur (pembangunan) tetap dihuni Pak Totok.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Guyonan itu beralasan. Sebab, dengan jabatan yang diemban Pak Totok, hampir semua kalangan merasakan. Termasuk para aktivis kampus. Pribadi low profile dan mengerti keadaan, simpati publik mengalir ke Pak Totok.
Ganti struktur organisasi, Pak Totok tetap dipercaya menjadi kepala dinas prasarana. Jabatannya masih seputar infrastruktur alias pembangunan Pamekasan.
Ganti nama SO, Pak Totok juga dipercaya menjadi komposer pembangunan infrastruktur di Pamekasan. Jabatan terakhir adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Pamekasan. Dinas ini yang menghandle program infrastruktur se kabupaten Pamekasan bernilai puluhan miliar.
Beberapa bulan lalu, Pak Totok menjadi salah satu sembilan pejabat yang mendaftar sebagai Sekkab Pamekasan. Kepada sejumlah media, Pak Totok menyebut beberapa alasan bersedia menjadi peserta seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama.
Totok mengakui, selain ingin berkarir juga terpanggil untuk membantu bupati dalam merealisasikan program prioritasnya. Bagi Totok, Sekkab harus orang yang ngerti menerjemahkan apa yang menjadi visi misi bupati.”Saya ingin lebih banyak membantu bupati dalam merealisasikan program unggulannya,†dalihnya.
Pilihan Bupati Badrut dinilai banyak pengamat sangat tepat memilih Pak Totok sebagai Sekda. Mereka berargumen, jabatan Sekda sebagai dapur birokrasi Pemkab Pamekasan butuh pribadi yang ngerti kerja kombinasi. Artinya, Bupati sebagai pejabat yang berangkat dari politik. Sisi lain, birokrasi berjalan sesuai aturan. Perlu seni tersendiri untuk memanej roda pemerintahan. “Figur itu ada di Pak Totok,” sebut Koordinator Forum LSM Pamekasan Ribut Baidi saat ditemui Mata Madura, Selasa (9/7/2019)
Jejak perjalanan dibagian infrastruktur benar dimanfaatkan oleh Pak Totok agar bisa menjadi sosok perekat ke semua lapisan Pamekasan. Kata para aktivis Pamekasan, Figur Pak Totok lentur. Tidak Resisten ke publik. Termasuk birokrat senior. “Terpenting figur Sekda itu orang yang loyal dan royal untuk menjalankan visi-misi program bupati. Sehingga bisa terwujud Pamekasan Hebat yang menjadi cita-cita Bupati-Wapub,” dalih Ribut.
Johar Maknun, Mata Pamekasan