Pedagang Sapi di Pulau Sapudi Sumenep Terbelah, Sebagian Bikin Pasar Sendiri

×

Pedagang Sapi di Pulau Sapudi Sumenep Terbelah, Sebagian Bikin Pasar Sendiri

Sebarkan artikel ini
Pedagang Sapi di Pulau Sapudi Sumenep Bikin Pasar Sendiri
Sebagaian Pedagang Sapi bikin Pasar Sapi sendiri berlokasi di Desa Gayam setelah mendapat ijin dari Kades Gayam. Para pedagang enggan berjualan di Pasar Kaladi dengan berbagai pertimbangan. (matamadura.zam)

matamaduranews.comSUMENEP-Gegara PPKM Darurat. Aktivitas Pasar Sapi yang berlokasi di Dusun Wakduwak, Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Sumenep ditutup.

Namun, secara diam-diam sebagian Pedagang Sapi mencari lokasi lain sambil menunggu ijin Pasar Sapi dibuka.

Tempat yang dipilih pedagang di Desa Gayam, sekitar 1,5 Km dari lokasi Pasar Sapi.

Beberapa hari berlalu. Pada hari Senin 2 Agustus 2021, para Pedagang Sapi diajak bermusyawarah di Kantor Kecamatan Gayam untuk menyepakati relokasi Pasar Sapi.

Camat Gayam RB Mansyur minta lokasi Pasar Sapi yang dekat dengan perkantoran harus direlokasi.

Ada dua lokasi yang diusulkan para Pedagang Sapi. Ada yang menginginkan lokasi Pasar Sapi di Dusun Kaladi, Desa Pancor. Pedagang lain menghendaki lokasi Pasar Sapi di Desa Gayam.

Karena tak ada kata mufakat. Camat Mansyur melakukan voting. Hasil voting, 12 suara memilih lokasi Pasar Sapi di Dusun Kaladi, Pancor. Sedangkan pedagang yang menghendaki Pasar Sapi di lokasi Desa Gayam mendapat 11 suara.

Namun, para pedagang tetap terbelah.

Terbukti pada hari Rabu (4/8/2021) para Pedagang Sapi tetap berjualan di lokasi Desa Gayam. Pedagang lain juga berjualan di lokasi baru di Dusun Kaladi, Desa Pancor.

H Muhammad, salah satu Pedagang Sapi mengaku memilih jualan sapi di Desa Gayam karena diminati banyak pedagang. Baik itu pedagang asal Sapudi maupun pedagang asal Jawa.

“Ini murni keinginan pedagang bukan karena digiring oleh Kepala Desa Gayam. Para pedagang enak bertransaksi sapi di sini (Gayam,red) karena akses jalan nyaman dan lokasi dekat dengan pelabuhan,” terang H Muhammad.

Kontributor Mata Madura mengabarkan, pada hari Rabu kemarin, Pedagang Sapi yang datang bertransaksi berasal dari Desa Gayam, Kalowang, Jambuir, Tarebung, Nyamplong. Sebagian pedagang dari Kecamatan Nonggunong dan pedagang Jawa.

Kata H Muhammad, pedagang enggan berjualan sapi di Pasar Kaladi Desa Pancor karena akses jalan sempit menuju lokasi. Selain itu, jalan akan masuk Pasar Kaladi tanjakan sehingga mengkawatirkan keselamatan sapi.

“Akses jalan sempit dan saat akan masuk pintu pasar jalannya tinggi,  jadi beberapa pedagang khawatir takut angkutannya guling, lalu sapi patah,” imbuhnya.

Setelah para pedagang sepakat jualan di Desa Gayam, lanjut H Muhammad, perwakilan pedagang minta ijin kepada Kepala Desa.

“Alhamdulillah kepala desa memperbolehkan untuk menggunakan lokasi jualan. Selama berjualan di Desa Gayam, para pedagang tak dimintai retribusi oleh Kades,” pungkasnya.

Zam, Kontributor Mata Madura

KPU Bangkalan