MataMaduraNews.com, SUMENEP – Menyikapi maraknya fenomena menyusupnya ajaran-ajaran sesat atau menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW, Majelis Alumni-Alumni Pondok Pesantren (MASSA PONTREN) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, rutin menggelar agenda bulanan. Seperti bulan ini, MASSA PONTREN menggelar temu rutin dalam rangka Dzikro Maulidir Rosul SAW bersama Para Habaib dan Para Ulama serta Muslimin wal Muslimat, di Halaman MTs. Agung Damar, Talaga, Desa Pakamban Daya, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Sabtu (14/05).
“MASSA PONTREN ini sudah tiga tahun berjalan, dan kegiatan ini terus ada setiap bulan,” tutur Khadimul Umam MASSA PONTREN Sumenep, Kiai Mohammad Rusli.
Di tanah Madura, khususnya Sumenep yang sangat kental dengan pondok pesantren, MASSA PONTREN merupakan sebuah kelompok atau majelis alumni pesantren yang sampai saat ini terus aktif bergerak dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Menurut Kiai Rusli, organisasi ini hadir di tengah-tengah masyarakat semata-mata untuk mewujudkan tegaknya ajaran Islam mengingat manusia saat ini sudah mulai meninggalkan ajaran agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk meyebarkan dan mengimplementasikan agama Islam, terutama dimensi akhlak karena melihat moral di zaman sekarang sudah melenceng. Oleh karena itu MASSA PONTREN hadir di tengah masyarakat,” tegasnya, kepada Mata Madura.
Dalam pergerakannya, MASSA PONTREN juga selalu menjalin koordinasi dengan pihak pemerintah. Terbukti, meski Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim berhalangan hadir, kehadirannya masih diwakilkan.
Kabag Kesmas Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Ach Syahwan Effendy, dalam sambutan mewakili Bupati mengungkapkan, pemerintah daerah senantiasa mendukung terhadap kegiatan semacam itu. “Kami atas nama pemerintah sangat mendukung acara seperti ini. Karena ini sangat penting melihat moral yang sudah tidak sesuai dengan agama dan harapan kita,” katanya.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Sumenep juga sangat wellcome apabila ada masukan dari MASSA PONTREN. Hal itu mengingat memang harus ada kerjasama semua pihak dalam menjaga moral bangsa.
“Jika ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan, bisa langsung menghubungi kami,” imbuhnya. (hafidz/rfq)