SE Bupati Agar Berbaju Adat Madura di Hari Jadi Mendapat Keluhan

×

SE Bupati Agar Berbaju Adat Madura di Hari Jadi Mendapat Keluhan

Sebarkan artikel ini
SE Bupati Agar Berbaju Adat Madura di Hari Jadi Mendapat Keluhan

matamaduranews.comBANGKALAN-Surat Edaran (SE) Bupati Bangkalan, R Abd. Latif Imron yang menghimbau agar memakai baju Khas Madura (Pesa’an atau Marlena) untuk semua SD hingga SMP di Hari Jadi Kabupaten Bangkalan, menuai banyak keluhan.

Sebab, SE Bupati itu dinilai mendadak. Dirasa berat bagi orangtua siswa yang tak cukup uang untuk membeli.

Sulaiman, salah satu wali siswa menyebut, SE Bupati Bangkalan itu terkesan dipaksakan di tengah waktu yang singkat.

“Sebenarnya saya sepakat dengan kebijakan Pak Bupati. Yang kami permasalahkan adalah soal waktu himbauan yang terlalu cepat. Bagi orangtua siswa yang tak punya uang kan terlalu berat. Seandainya waktu lama himbauan itu, kan bisa nyicil untuk yang tak mampu,” sebut Sulaiman, kepada Mata Madura, Senin (21/10/2019).

Efek SE dadakan itu, tambahnya, para penjual kehabisan stock baju di pasaran. Efeknya, harga jual menjadi lebih mahal sampai dua kali lipat.

“Saat ini harga jual sudah mencapai Rp 200 ribu sampai Rp 350 ribu satu stel baju,” ucap warga Dakiring, Socah, Bangkalan ini kepada Mata Madura.

Sulaiman mengaku mendengar banyak keluhan dari para orang tua yang memiliki putra dan putri lebih dari dua. Dengan membeli seragam tersebut, bisa mencapai Rp 1 juta yang harus dikeluarkan.

“Jika tak dituruti, anak-anak malah nangis kan mas. Mereka merasa tak sama dengan siswa yang lain. Jadi mau tak mau harus dituruti dengan keinginan anak-anak,” sambungnya.

Sulaiman mendengar, tak sedikit para orang tua siswa yang akan meliburkan putranya di Hari Jadi Kabupaten Bangkalan, pada tanggal 24 Oktober 2019.

Karena itu, Sulaiman berharap kepada Bupati Bangkalan agar ada subsidi untuk meringankan beban orang tua. “Atau kebijakan itu bisa dilakukan jauh hari. Sehingga yang tak mampu bisa nyicil,” harapnya.

Keluhan serupa juga dikeluhkan Ibu Marhamah. Ibu siswa salah satu SMP di Bangkalan ini, sehari-hari hanya menjual  rujak. Dari hasil jual rujak, bisa mensekolahkan putra hingga SMP.

Ibu Marhamah mengaku, putranya mengeluh untuk dibelikan baju khas Madura untuk dipakai di Hari Jadi Bangkalan. Ibu Marhamah bingung mencarikan baju sakera’an untuk anaknya.

“Saya bingung mencari baju sakera’an karena stock di pasaran sudah tidak ada mas. Anak saya dua. Yang laki-laki kelas dua SD. Yang perempuan sudah SMP kelas 1,” keluh Ibu warga Kemayoran, Bangkalan ini, kepada Mata Madura, Senin (21/10/2019).

Mathur Husyairi, anggota DPRD Provinsi Jatim juga menilai SE Bupati Bangkalan dinilai terlalu mendadak dan mengambil sikap sepihak tanpa memikirkan kondisi rakyat di bawah.

“Ini sangat membebani masyarakat di bawah, rakyat kebingungan mencari seragama adat Madura, harga sudah naik menjadi dua kali lipat, bagaimana konsep Pak Bupati ini,” tuturnya.

Menurut Mathur, sebelum membuat surat edaran perlu memperhatikan rakyat kecil.

“Kasian rakyat kecil, iya jika anaknya satu. Jika di desa itu bisa lebih dari 2 sampai 4. Banyak anak-anak SD yang nangis karena belum punya baju Marlena dan Sakera. Ini bagian dari surat edaran yang tidak menyenangkan bagi rakyat kecil,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan SD, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Moh Yakub menjelaskan, SE Bupati itu bersifat himbauan. “Jika tidak bisa, jangan dipaksakan. Siswa ini gak bakal disuruh pulang jika tidak memakai baju adat Madura,” sebutnya.

“Sebenernya SE ini kan himbauan jika tidak bisa memenuhi tidak jadi masalah. Ini kan dalam rangka memenuhi hari jadi Kota Bangkalan. Jika tidak, jangan dipaksa,” sambungnya kepada Mata Madura saat ditemui.

Sebagaimana diketahui, Pemkab Bangkalan membuat SE Bupati tentang penggunaan pakaian adat Madura di lingkungan Pemkab Bangkalan dalam memperingati hari jadi ke-488. SE Bupati itu, juga berlaku bagi semua siswa SD dan SMP se-Kabupaten Bangkalan agar memakai seragama baju khas Madura saat bersekolah.

Syaiful, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan