Berita Utama

Selasa Pagi, Warga Pulau Oksigen Geger. Ternyata Ini Penyebabnya…..

×

Selasa Pagi, Warga Pulau Oksigen Geger. Ternyata Ini Penyebabnya…..

Sebarkan artikel ini
foto Humas Polres Sumenep

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
foto Humas Polres Sumenep
foto Humas Polres Sumenep

MataMaduraNews.comSUMENEP-Warga Dusun Bancamara Barat, Desa Bancamara, Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa pagi (28/3/2017) geger. Penyebabnya, ada mayat yang terkapar di atas perahu nelayan.

Informasi yang dihimpun MataMaduraNews.com, menyebut, pada Selasa subuh sekitar pukul 03.45 WIB, Makqi (60) bersama sang isteri Misnawa (55), mendatangi perahu miliknya yang sudah lama ditambatkan di bibir pantai. Kedatangannya untuk membersihkan dan mengecat perahu setelah lama tidak melaut.

Setelah kelelahan bekerja, pada pukul 07.00 wib, Makqi menyuruh sang isteri membeli nasi ke warung untuk sarapan pagi. Beberapa menit kemudian, sang istri kembali membawa nasi sarapan pesanannya. Namun, Makqi sudah tidak ada di tempat.

Mengetahui suami tidak ditempat, Misnawa berusaha memanggil dan mencari di sekitar lokasi. Tapi, upaya pencarian tak kunjung ditemukan. Lalu Misnawa berinisiatif menyusul ke rumah. Dia pikir, sang suami pulang lebih awal ke rumah.

Saat disusul, Makqi  juga tidak ada. Misnawa kian penasaran. Dia kembali lagi ke tempat perahu sambil memanggil-manggil nama sang suami. Suara jawaban juga belum terdengar. Misnawa berusaha naik ke atas perahu yang baru di cat. Alangkah kagetnya. Saat menaiki perahu, Misnawa  menemukan sang suami sudah tidak bernyawa. Jasadnya tergeletak di atas perahu.

Karuan saja, teriakan Misnawa mengundang kaget sejumlah warga pulau yang dikenal kaya oksigen ini. Beberapa menit kemudian, sejumlah warga mengevakuasi jasad Makqi. Sesampai jasad di rumah duka, warga pulau yang terdiri desa ini, banyak berdatangan. Mereka ingin melayat sekaligus penasaran atas kematian misterius menimpa Makqi.

Saat ditemukan, posisi tangan korban dalam posisi memegang tali perahu,” jelas Suparmo, salah satu warga setempat memberi keterangan kepada petugas Polsek Dungkek.

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi saat dihubungi MataMaduraNews.com, membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, aparat Polsek Dungkek sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tidak hanya itu, aparat kepolisian juga melakukan otopsi korban guna bahan penyelidikan lebih lanjut.

Selain itu, dari TKP Polisi juga menyita barang bukti berupa kaos dan celana pendek yang di pakai korban. Termasuk melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

“Kalau dilihat dari kondusi korban, kemungkinan besar korban penganiayaan. Karena pada leher bagian belakang hingga kedua telinganya terdapat luka akibat benda tajam,” tegasnya.

Kontributor: Udiens, Mata Sumenep