Setelah Kepergian Mas Andry, Muhri: Kita Bisa Apa?

×

Setelah Kepergian Mas Andry, Muhri: Kita Bisa Apa?

Sebarkan artikel ini
Andry Dewanto Ahmad
Salah satu foto kebersamaan Andry Dewanto Ahmad (dua dari kiri) dengan kader-kadernya di Sumenep, termasuk M. Muhri (dua dari kanan). (Foto M. Muhri for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Enam hari sudah Andry Dewanto Ahmad pergi menghadap Sang Pencipta. Semua kenangan akan kebaikan dan cinta kasihnya selama ini sulit untuk dilupakan.

Setelah hampir sepekan, gundukan tanah itu masih basah oleh air mata cinta. Dan, semerbak taburan bunga senantiasa terus memenuhi setiap sudut kehidupan ini.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Begitu pula dengan pengabdian Andry kepada NU, pun pengayoman yang dia berikan kepada kader-kader NU, akan dikenang terus sepanjang ingatan.

Semenjak kepergiannya pada Kamis (29/7/2021) lalu, mantan Ketua KPU Jatim itu telah banyak menggugah ingatan banyak orang tentang sosoknya.

Salah satu di antara orang-orang yang senantiasa menyimpan kenangan mendalam tentang Andry adalah M. Muhri.

Pria yang kini bertugas menakhodai Fraksi PKB DPRD Sumenep mengaku kehilangan akan sosok Andry. Baginya, Koordinator Pendamping Desa Jawa Timur itu dinilai telah menjadi kompas dalam kehidupan Muhri.

Di mana setiap gerak langkah perjuangannya, terutama dalam kaderisasi di NU, selalu menjadi petunjuk arah. Bahwa mengabdi di organisasi, termasuk NU, menata kader merupakan sebuah keharusan.

“Pesan almarhum yang selalu saya ingat, kita harus mampu menata kader dan bisa mempromosikan setiap potensi kader di semua level dan tingkatan,” tutur suami Uswatun Hasanah itu, Selasa (03/8/2021).

Petuah lainnya yang sering Andry sampaikan kepada Muhri, yakni agar menghargai setiap upaya kader dalam menjaga eksistensi organisasi.

“Sesibuk apapun, hendaknya menyempatkan diri menghadiri undangan acara organisasi yang diadakan oleh kader, sekalipun di level paling bawah,” ungkap anggota Komisi III DPRD Sumenep itu mengenai keteladanan sosok Andry.

Terbukti, lanjut Muhri, dulu di kala suami Hikmah Bafaqih tersebut masih menjabat Ketua KPU Jatim dan pengurus GP Ansor Jatim, almarhum jarang absen ketika diundang kegiatan Ansor. Sekalipun itu kegiatan sederhana.

“Semisal penguatan pengurus ranting, beliau selalu meluangkan waktu di tengah kesibukannya,” kenang Muhri.

Maka saat Andry pergi dengan berbagai ingatan baik di benak banyak orang, terutama para kader, pertanyaan yang muncul di benak Muhri adalah “kita bisa apa?”

Lebih dari sekadar berduka atas berpulangnya sosok Andry, tentu cara terbaik mengenangnya yaitu dengan meneladani pengabdian dan perjuangannya.

“Semoga kita sebagai kader Mas Andry senantiasa bisa meneladani perjuangannya, yang gigih, ikhlas, dan mampu mengayomi kader dengan baik,” harap alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan