Syair Hakiki: Corona Akan Pergi

×

Syair Hakiki: Corona Akan Pergi

Sebarkan artikel ini
Syair Hakiki. Khalilur R Abdullah Sahlawiy. (Foto/Warits Design)

Syair Hakiki

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Corona Akan Pergi

Oleh: Khalilur R Abdullah Sahlawiy*

Allah Tuhanku berjanji

Melalui Muhammad Rasul-Nya Allahku mengabari

Setiap Penyakit ada obatnya

Setiap Permasalahan ada jalan keluarnya

Corona mewabah parah

Manusia dilanda gundah

Pandemi wabah menjajah

Dunia berubah

Pergaulan yang dianjurkan mengalami pembatasan

Berkumpul dengan banyak orang tertitah pelarangan

Berdekatan menjadi ketakutan

Berjauhan menjelma kewajiban

Bila bintang benderang di pagi hari

Banyak mata melihat menjadi saksi

Yakini dan imani wabah segera pergi

Namun ikhtiar mengatasi wajib dilakoni

Jangan pertentangkan kuasa tuhan

Kematian adalah taqdir yang sudah ditetapkan

Berupaya memperjuangkan kehidupan adalah kewajiban

Menyerah tanpa usaha adalah ketololan

Alquran diturunkan punya tujuan

Menjadi pandu petunjuk kehidupan

Bahkan jadi berkah dan resep pengobatan

Bagi pengiman yang berilmu pengetahuan

Corona hanyalah sebuah nama

Dari Makhluq Tuhan yang bersamanya penyakit menjelma

Taqdir memang telah ditetapkan

Berusaha merubah taqdir juga diajarkan

Tengoklah banyak kejadian

Bagaimana kehidupan diadakan

Bagaimana hidup setelah mati dicontohkan

Apakah Ashabul Kahfi tidak dijadikan pembelajaran?

Mengimani taqdir mutlak sebuah kewajiban

Menjalani takdir dengan ilmu pengetahuan adalah keniscayaan

Imankah kita tentang umur bisa terjadi penambahan dan pengurangan

Tahukah kita umur Daud oleh Adam dimintakan penambahan?

Syairku bukan syair tentang keluhan

Syairku adalah syair penjabaran

Berupayalah dalam naung ketuhanan

Berusahalah atas nama kehendak Tuhan

Takdir atas Kuasa-Nya bisa diciptakan

Mayat-mayat bergelimpangan

Kehidupan berubah kematian

Semua pemberian Tuhan

Maka mintalah pada Tuhan agar tetap berkehidupan

Bentuk pinta adalah usaha dan doa

Rupa usaha adalah karya

Wujud doa adalah alunan keikhlasan melalui aksara

Karya beraksara doa adalah lamaran mengubah takdir-Nya

Saat karya dan doa melangit dari bumi

Lalu muncul bintang benderang di pagi hari

Yakini dan imani Corona sudah pergi

Sudahkah karya dan doa dilakoni?

Mari berkarya mencipta obat Corona

Mari berdoa meminta Corona sirna

Mari berharap bintang bendereng segera mengada

Mari membumi menebar kasih mendunia

Corona merupa pembelajaran keangkuhan Manusia pada Sang Pencipta

Masihkah ada nilainya?

Bila kekuasaan berujung kematian?

Bila kekayaan berujung kematian?

Bila banyaknya keturunan berujung kematian?

Bila kenyamanan berujung kematian?

Corona adalah pembelajaran

Pembelajaran tentang Ketuhanan

Pembelajaran tentang kemanusiaan

Pembelajaran tentang kehidupan

Pembelajaran tentang kematian

Corona akan pergi

Namun pastikan kita tidak mati

Tuhan melalui Rasul-Nya sudah mengabari

Bahwa Corona akan pergi

Jangan dinanti tapi sikapi dengan hakiki.

06.55 WIB

06-04-2020

Kolong Langit, Bumi Jayakarta

*) Seorang Pengusaha dan Penulis. Tinggal di Jakarta