Tokoh Masyarakat Kutuk Camat di Sumenep yang Perintah ‘Nyuri Sapi’ Warga Jika Tak Mau Divaksin

×

Tokoh Masyarakat Kutuk Camat di Sumenep yang Perintah ‘Nyuri Sapi’ Warga Jika Tak Mau Divaksin

Sebarkan artikel ini
Tokoh Masyarakat Kutuk Camat di Sumenep
Salah Satu Tokoh Masyarakat Batang-Batang, Kiai Asyari mengutuk penyataan Camat Batang-Batang, Joko Suwarno (foto:matajatim.id)

matamaduranews.comSUMENEP-Salah satu Tokoh Masyarakat Batang-Batang, Sumenep, Kiai Asyari mengutuk pernyataan Camat Batang-Batang Joko Suwarno yang menyuruh para kades untuk ‘mencuri sapi’ warga yang tak mau divaksin.

Protes bernada kutukan itu merupakan buntut adanya video pernyataan Camat Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Joko Suwarno yang lagi viral di sejumlah aplikasi media sosial, Facebook maupun Grup-Grup WhatsApp di Sumenep.

Menurut Kiai Asyari, pernyataan Camat Joko Suwarno disampaikan saat acara Rapat Koordinasi di Pendopo Kecamatan Batang-Batang terkait sosialisasi vaksinasi pada hari Jumat (13/8/2021) telah melukai hati masyarakat Batang-Batang.

“Sebagai tokoh masyarakat Batang-Batang saya mengutuk pernyataan Pak Camat Batang-Batang. Kegiatan vaksinasi itu tidak harus menganiaya warga atau mencuri sapi warga. Masak iya kepala desa disuruh nyuri sapi. Tolong kepada Pak Camat jangan melampaui aturan yang ada. Sebagai pimpinan mestinya berbicara secara bijak dan mengerti atas norma-norma yang ada,” terang Kiai Asyari melalui Voice Note WhatsApp yang dikirim ke redaksi Mata Jatim (Grup Mata Madura), Minggu siang.

Kiai Asyari juga menyebut dalam acara itu, ada aparat kepolisian dan anggota TNI dari Koramil Batang-Batang yang berada di sampaing Camat Joko.

Karena itu, Kiai Asyari meminta pernyataan Camat Joko agar diralat. Dan Camat Joko meminta maaf kepada masyarakat Batang-Batang.

“Kepada Pak Bupati Sumenep untuk membina camat yang sudah melampaui norma yang ada. Saya siap membantu pemerintah agar tercipta situasi kondisi kondusif di kecamatan Batang-Batang,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, video pernyataan Camat Batang-Batang, Sumenep, Joko Suwarno yang memerintah para kades untuk ‘mencuri sapi’ warga yang tak mau divaksin viral di sejumlah aplikasi media sosial, Facebook maupun Grup-Grup WhatsApp di Sumenep.

Netizen di Sumenep dikejutkan dengan beredarnya video seorang camat di Kabupaten Sumenep saat sedang rapat bersama Forpim Kecamatan lalu

“Keco’ sapena, oreng-oreng setak endha’ evaksin (curi sapi piaraan warga yang tidak mau divaksin, red),” begitu pernyataan seorang Camat Batang-Batang, Joko Suwarno dalam video yang beredar di sejumlah aplikasi media sosial, Facebook maupun Grup-Grup WhatsApp di Sumenep.

Video pernyataan Camat Batang-Batang itu tersebar di WAG, dan FB pada Sabtu (14/8/2021) malam.

Minggu pagi hingga siang hari (15/8/2021). Banyak netizen ikut membagikan video si camat itu.

Terkait video tersebut, Camat Batang-Batang Joko Suwarno dikonfirmasi via telepon genggam miliknya, Minggu (15/8/2021) siang.

Camat Joko mengakui orang dalam video tersebut adalah dirinya yang sedang memimpin rapat koordinasi terkait sosialisasi vaksinasi di Batang-Batang pada Jumat (13/8/2021) sekira pukul 13.00 WIB.

Menurutnya, video yang tersebar itu hanya sepotong dari rangkaian rapat koordinasi yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Batang-Batang.

“Sebenarnya itu hanya guyon. Semua itu saya sampaikan mengingat vaksinasi di Kecamatan Batang-Batang masih rendah,” terang Camat Joko seperti dikutip Mata Madura.

“Alasan yang disampaikan beberapa kepala desa kenapa banyak masyarakat yang enggan untuk divaksin, karena sebagian dari mereka termakan hoax tentang vaksin,” imbuhnya.

Terkait ‘Perintah Bupati’, lanjut Camat Joko, yang dimaksud bukan perintah untuk nyuri sapi warga. Akan tetapi perintah Bupati yang dimaksud dalam pernyataan itu adalah memaksimalkan vaksinasi agar pandemi Covi-19 segera berlalu.

“Hanya saja, diksinya nyambung dengan kata ‘keco’ sapena muntak endha’ evaksin, sehingga wajar yang tidak ikut rapat atau hanya berdasar potongan video itu mengira Bapak Bupati menyuruh para Kades nyuri sapi warga yang menolak divaksin,” paparnya.

Camat Joko juga meminta maaf kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan masyarakat Sumenep, apabila guyonannya itu telah membuat resah.

“Saya mohon maaf, sekali lagi tidak ada maksud untuk membuat resah masyarakat,” ujarnya.

Terakhir, Camat Joko meminta pemilik video agar tidak menyebarnya lagi. Sebab, itu merekam kejadian tidak utuh.

“Saya berharap agar video tersebut tidak usah disebar ulang, karena itu tidak menyampaikan secara utuh tentang jalannya rapat koordinasi yang kami ikuti,” pungkasnya.

Bahri, Mata Madura

KPU Bangkalan