MataMaduraNews.com–SUMENEP-Dua tahun sudah program Mencetak 5000 Wirausaha Muda berjalan dan melahirkan sejumlah pengusaha muda dengan beragam jenis usaha yang digeluti. Sebagai pemantapan, Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep (PIWS) mengundang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Republik Indonesia untuk berbagi.
Direktur PIWS Khoirul Asiah mengatakan, selama ini pihaknya telah melakukan penggemblengan dan pembinaan bagi sejumlah pemuda supaya menjadi insan bisnisman yang profesional. Tentunya, pelatihan tersebut diberikan sesuai dengan pilihan jenis usaha ketika mendaftar menjadi anggota PIWS.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Untuk saat ini, tutur mantan aktivis PMII itu, para pengusaha binaannya masih dalam tahap pemantapan dan pembinaan lanjutan. Sehingga para peserta wirausaha muda, khususnya angkatan tahun 2017, bisa menjalankan dan mengembangkan usaha yang digeluti sesuai dengan cara juga strategi yang tepat. Sebab ke depan, selain fokus pada brand dan kemasan produk, juga mengenai pemasaran.
â€Karena bisnis itu banyak aturan main yang harus dijalankan,†jelas Irul-sapaan akrab Direktur PIWS, usai pembinaan di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Senin (26/02/2018).
Mengenai kedatangan KPPU RI sebagai fasilitator dalam pembinaan itu, Irul menjelaskan tujuannya tidak lain supaya para pengusaha muda binaan PIWS semakin mantap dan profesional dalam menajalankan bisnisnya. Selain itu, agar regulasi dan aturan Negara Indonesia dalam mengembangkan dan menata wirausaha didapat langsung dari yang mengawasinya.
BACA JUGA: Gelar Dialog dan Bazar Produk, PIWS Optimis Program Wirausaha Muda Sukses
â€Sehingga benar-benar menjadi satu pengetahuan bagi teman-teman bahwa negara juga mempunyai regulasi di dalam proses mengembangkan wirausaha se-Indonesia,†tegas perempuan yang saat ini aktif di Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama Cabang Sumenep.
Karena itu, Irul berharap dan meminta semua pihak agar turut mendukung semua usaha dan upaya PIWS dalam mewujudkan program unggulan pasangan Bupati KH A. Busyro Karim dan Wabup Achmad Fauzi. Salah satu contoh dukungan itu, yakni dengan melibatkan produk wirausaha muda manakala ada event-event dan kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Tidak hanya berharap dukungan pemerintah belaka, tetapi dari semua lapisan masyarakat.
â€Saya berharap adanya dukungan dan kepercayan terhadap usaha yang dijalankan oleh teman-teman wirausahawan muda, kalau bukan kita lalu siapa lagi,†ujarnya setengah bertanya.
Sementara itu, Bupati Busyro Karim berpesan kepada pihak PIWS dan dinas terkait agar alumni Wirausaha Muda tahun 2017 tidak serta merta ditinggalkan. Melainkan, terus diberikan pendampingan supaya bisa mandiri dalam berusaha.
BACA JUGA: Kadiskoperasi Sarankan Peserta Wirausaha Muda Bentuk Koperasi
Harapan Bupati, out put program wirausaha muda tahun 2017 adalah dibentuknya holding company di bawah perusahaan WMS 2017, di mana pemiliknya adalah seluruh peserta Wirausaha Muda 2017. Dari 26 jenis usaha tersebut disimpelkan menjadi 6 rumpun usaha yakni konveksi, percetakan, olahan, budidaya, perbengkelan serta jasa.
â€Dibentuknya holding company tersebut guna memudahkan alumni Wirausaha Muda 2017 lebih berdaya saing, terutama di bidang manajemen produksi, manajemen keuangan dan pemasaran,†ucap mantan Ketua DPRD itu.
Lebih lanjut, Bupati dua periode itu mengingatkan bahwa dalam dunia usaha ada banyak tantangan. Mulai dari kualitas produk, kemasan, dan persaingan antar sesama pengusaha, terlebih dari sisi pemasaran juga permodalan.
â€Saya juga berharap dukungan pimpinan perbankan di Sumenep,†harap suami Nurfitriana di depan KPPU dan pimpinan Perbankan.
Selain Bupati Busyro Karim, hadir dalam pembinaan waktu itu Wabup Fauzi, Plt Sekda R Idris, juga sejumlah pimpinan OPD, dan pihak PIWS. Ada pula pimpinan Perbankan di Sumenep, khususnya pemateri dari KPPU RI yakni Ibu Sukarmi.
Rusydiyono, Mata Madura