BeautyKesehatan

Wabah Campak Kembali Merebak, Puskesmas Arjasa Gencarkan Sosialisasi Imunisasi

×

Wabah Campak Kembali Merebak, Puskesmas Arjasa Gencarkan Sosialisasi Imunisasi

Sebarkan artikel ini
Wabah Campak
Sosialisasi intens kepada warga dari petugas Puskesmas Arjasa Kangean untuk mengantisipasi wabah campak menjangkit warga. (FOTO ISTIMEWA)

matamaduranews.com -SUMENEP – Wabah campak kembali menjadi sorotan setelah terjadi peningkatan kasus di beberapa daerah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Penyakit yang dikenal juga sebagai measles atau rubela ini merupakan infeksi virus yang sangat menular, ditandai dengan ruam merah pada kulit dan gejala seperti demam serta batuk.

Meski vaksin campak sudah lama ditemukan, kenyataannya penyakit ini belum sepenuhnya hilang dan tetap menjadi ancaman, terutama bagi anak-anak.

Menanggapi situasi tersebut, Puskesmas Arjasa, Kabupaten Sumenep, tak tinggal diam. Tim kesehatan intens menggelar sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat. Fokusnya adalah edukasi tentang penyebab, gejala, cara penularan, dan pentingnya imunisasi campak-rubela.

“Imunisasi adalah langkah preventif paling efektif. Kami ingin memastikan orang tua memahami bahwa vaksin campak dan rubela sangat penting, terutama bagi anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun,” kata dr. Dini Martanti, M.Kes, Kepala Puskesmas Arjasa dalam rilis usai kegiatan penyuluhan, Jumat (12/7/2025) di sejumlah titik.

Kegiatan sosialisasi dilakukan di berbagai titik seperti posyandu, sekolah, hingga balai desa. Dengan pendekatan langsung kepada warga, Puskesmas berharap informasi yang disampaikan bisa lebih mudah dipahami dan segera ditindaklanjuti oleh masyarakat, khususnya para orang tua.

Campak sendiri bukan penyakit baru. Sebelum vaksin ditemukan, penyakit ini telah menyebar luas dan menyebabkan banyak kematian, terutama pada anak-anak. Berkat imunisasi, jumlah kasus sempat menurun drastis. Namun kini, dengan munculnya kembali tren penolakan vaksin dan kurangnya kesadaran masyarakat, risiko wabah pun kembali meningkat.

“Jika dibiarkan, campak bisa menimbulkan komplikasi serius seperti radang paru-paru, radang otak, hingga kematian. Karena itu, pencegahan melalui imunisasi harus digencarkan,”  kata  dr. Dini Martanti, M.Kes,
menambahkan.

Upaya Puskesmas Arjasa ini merupakan bagian dari program nasional untuk memutus rantai penularan virus campak dan rubela. Dinas Kesehatan juga terus mengingatkan bahwa cakupan imunisasi harus di atas 95% untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

Dengan langkah preventif yang konsisten dan keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan wabah campak bisa ditekan dan tidak berkembang menjadi kejadian luar biasa (KLB). (ham)