Waspada!!! Macet di Bentang Tengah Suramadu, BBPJN VIII Jatim : Itu Berbahaya

×

Waspada!!! Macet di Bentang Tengah Suramadu, BBPJN VIII Jatim : Itu Berbahaya

Sebarkan artikel ini
Macet di Bentang Tengah Suramadu
Tumpukan mobil di bentang tengah Jembatan Suramadu akibat test swab massal di post penyekatan sisi Surabaya, Minggu. (FOTO:istimewa)

matamaduranews.com-SURABAYA-Lalu lintas di Bentang Tengah Jembatan Suramadu sempat macet mengular hingga melewati sisi Madura pada Minggu (6/6/2021).

Kemacetan tersebut merupakan imbas test swab massal pada pengendara roda dua dan empat yang harus melewati pos penyekatan sisi Surabaya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Test massal antigen itu dilakukan setelah adanya lonjakan kasus positif virus corona di Bangkalan, Madura.

Akibat kemacetan di bentang tengah Jembatan Suramadu, Herlambang Zulfikar, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Jembatan Suramadu dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Wilayah Jatim mengingatkan bahaya penumpukan kendaraan di bentang tengah Jembatan.

Kemacetan panjang dari ujung ke ujung itu, kata Herlambang sangat membahayakan konstruksi Jembatan Suramadu.

Jadi kalau kecepatan angin di atas yang diizinkan itu akan sangat berbahaya.

Apalagi di bentang tengah jembatan itu hanya disangga oleh kabel.

“Ini supaya masyarakat tahu kalau di atas jembatan terjadi kemacetan panjang itu sangat berbahaya karena akan menambah beban mati di tengah jembatan,” ujarnya ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Minggu (6/6/2021).

Herlambang mengaku sudah mengoordinasikan hal itu kepada pihak terkait di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Namun, pihak Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyatakan, kegiatan penyekatan dan penerapan tes massal antigen di Suramadu itu adalah perintah dari Wali Kota Surabaya untuk mencegah virus tidak menyebar.

Mendengar ada kemacetan total di tengah Jembatan, Herlambang menguntruksikan anak buahnya ke lokasi

Dia tidak berharap sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Sebab itulah dia meminta petugas yang bersiaga di Kantor BBPJN VIII untuk mengecek kecepatan angin di lokasi Jembatan Suramadu.

“Saya sudah meminta teman-teman, kebetulan ada staf juga yang kami tugaskan karena stay di kantor untuk mengecek. Angin kami pantau di 11 koma sekian kilometer per jam. Masih di bawah rata-rata. Cuma dengan beban segitu beratnya, itu sangat berbahaya juga kalau angin kencang,” paparnya.

Sebenernya kata Herlambang itu tidak diizinkan ada kendaraan yang menumpuk di bentang tengah jembatan.

“Itu sangat berbahaya,” himbaunya.

Dia pun menjelaskan struktur Jembatan Suramadu. Ada tiga jenis tipe jalan di sana.

Pertama tipe cross way, kemudian approach bridge (jalan menanjak), dan main bridge (bentang tengah).

Jelas Herlambang bagian jembatan yang paling berbahaya bila terjadi penumpukan adalah dimain bridge (bentang tengah) sepanjang 818 meter yang hanya disangga kabel.

Apalagi Jembatan Suramadu itu memang tidak didesain untuk menahan beban yang besar dalam waktu lama di bentang tengah.

Sebenarnya tidak diizinkan kendaraan stuck (terjebak) di bentang tengah, kata Herlambang Intinya pada saat kendaraan melintas saja, ada yang berhenti di bentang tengah yang panjangnya sekitar 818 meter yang disangga kabel itu sudah sangat berbahaya.

“Karena kekuatan jembatan untuk menahan beban di situ ya hanya bergantung pada kabel penyangganya,” ujarnya.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan