NasionalPeristiwa

Wow, Batik Pamekasan Bakal Go Internasional

×

Wow, Batik Pamekasan Bakal Go Internasional

Sebarkan artikel ini
Desianer Batik Nasional Embran Nawawi dan Pengusaha Batik Pamekasan Dian Hendriani
Desianer Batik Nasional Embran Nawawi dan Pengusaha Batik Pamekasan Dian Hendriani. (Foto Ist/BANGSAONLINE.com)

matamaduranews.comPAMEKASAN-Batik Pamekasan, Madura, Jawa Timur sepertinya bakal Go Internasional. Banyak negara yang mulai melirik keindahannya membuat produk lokal itu mulai merambah mancanegara.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Setidaknya, ini bisa dilihat dari dua bukti berikut. Pertama, Batik Pamekasan akan mengikuti dan memeriahkan pameran internasional Saba-saba di Tanzania Afrika. Selain itu, juga akan mengikuti fasion show di Laos.

Informasi tersebut diketahui dari pengusaha batik Pamekasan, Dian Hendriani. Ia mengaku bekerja sama dengan Kedubes Indonesia untuk Tanzania siap mengikuti pameran batik di negara tersebut.

“Pameran ini insyaallah akan dibuka langsung oleh Presiden Tanzania Afrika pada tanggal 7 Juli dan akan berlangsung sampai tanggal 21 Juli,” ujarnya dikutip dari BANGSAONLINE.

Dian mengatakan akan membawa Batik Pamekasan yang diambil dari sejumlah pengrajin. Di antaranya, dari pengrajin di Desa Toronan, Desa Toket, Proppo, dan Desa Tana Celleng.

Melalui pameran tersebut, Dian berharap Batik Pamekasan bisa semakin go internasional. Dan yang paling penting, para pengrajin bisa menikmati hasil karyanya.

“Karena selama ini yang menikmati hasil dari batik itu pedagang, sedangkan pengrajin batik itu terpuruk. Padahal, ujung tombak dari batik itu adalah pengrajin,” terangnya.

Masih dikutip dari sumber yang sama, di Indonesia sendiri, Batik Pamekasan sudah menjadi favorit sejumlah desainer. Salah satunya adalah Embran Nawawi.

Sejak tahun 2015, Embran selalu menggunakan batik Klampar Pamekasan. Desainer nasional itu memesan batik dari Klampar untuk show di negara Laos dan Brunei Darussalam.

“Motif batiknya saya ciptakan sendiri sesuai tren fashion yang saya rancang. Pengrajin batik Klampar yang membuat,” kata Embran sebagaimana dilansir BANGSAONLINE.

Sebagai sentra batik terbesar di Kabupaten Pamekasan, Klampar memang menjadi daya tarik tersendiri baginya. Alumni Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Design Indonesia Bandung, STISI, dan Art & Design University, Majoring Textile and Fashion Design itu, mendampingi pengrajin yang memproduksi batik di sana, agar sesuai dengan desain yang diinginkan.

“Untuk tahun ini saya buat motif Ayam Jago, seperti yang sering saya lihat saat berkunjung ke Klampar. Doakan sukses ya show-nya pada awal September nanti, agar batik Pamekasan juga semakin dikenal di luar negeri,” harap Embran.

Redaksi