Yudisium Fisib UTM Mengangkat Busana Batik Madura

×

Yudisium Fisib UTM Mengangkat Busana Batik Madura

Sebarkan artikel ini
Yudisium Fisib UTM Mengangkat Busana Batik Madura
Salah satu Yudisiawan saat sedang melakukan foto dengan berbusana batik Madura, (Foto: Istimewa/ Mata Madura)

MataMaduraNews.com-BANGKALAN-Yudhisium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo  Madura kali ini sungguh terlihat berbeda, itu dikarenakan para peserta dan panitia Yudisium menggunakan busana bernuansa batik asli Madura.

“Pada acara yudisium kali ini, semua peserta maupun panitia menggunakan pakaian batik khas Madura, agar mengangangkat batik Madura ke kancah mancanegara”, ujar Surokim, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Rabu, (14/03/18).

Surokim juga menjelaskan bahwa batik Madura merupakan kekayaan yang dimiliki oleh pulau madura dengan beragam coraknya.

“Batik Madura tidak hanya meliputi batik Bangkalan saja, akan tetapi memiliki keragaman batik lainnya seperti batik dari Sumenep, Sampang dan Pamekasan. Nah batik-batik ini kita coba angkat untuk dikenal sampai mancanegara,” paparnya.

Dekan Fisib yang terkenal dengan semangatnya tersebut berharap para Yudisiawa Fisib siap menghadapi persaingan globalisasi dengan membawa modal budaya lokal, yaitu budaya Madura yang sangat menghormati filosofi buppa’, bhabu’, guru, rato.

“Sikap intelektual yang tinggi harus dilandasi dengan sifat hormat kepada orang tua, guru, dan para pemimpin, nah ini saya harap bisa menjadi keunggulan tersendiri untuk para yudisiawan Fisib saat ini,” lanjutnya.

Para yudisiwan yang terdiri dari empat program studi yaitu Ilmu Komunikasi, Sastra Inggris, Sosiologi dan Psikologi diharapkan dapat menyebarkan budaya Madura baik dari segi kognitif, afektif dan aksiologisnya ke kancah internasional.

“Jangan lantas dilupakan dan kalah dengan derasnya arus globalisasi pada saat sudah bekerja nanti,” ucap surokim di sela-sela acara yudisium yang dilaksanakan di Gedung Rektorat Lantai 10 UTM.

Salah satu dosen Ilmu komunikasi UTM, Teguh Hidayatul Rahmad mengatakan bahwa Batik Madura juga merupakan cerminan dari karakteristik budaya yang ada di Madura.

“Dengan adanya acara ini kami berharap bisa mengenalkan keberagaman tersebut kepada khalayak umum dan para mahasiswa untuk lebih mencintai produk dalam negeri,” ujarnya.

Teguh juga berharap bahwa Yudisiawan Fisib siap menghadapi persaingan globalisasi dengan tidak mengurangi budaya Madura sebagai entitas budaya aslinya.

“Setiap lulusan dari empat program studi akan mengabdikan ilmunya dengan konsentrasi keilmuan yang berbeda-beda, tanpa menghilangkan sikap andhap asor-nya (sopan santun, red) kepada orang yang lebih tua baik dari pengalaman maupun umur,” pungkasnya.

Hasin, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan