Begini Arti Penting Batik Sumenep Bagi Bupati Busyro

×

Begini Arti Penting Batik Sumenep Bagi Bupati Busyro

Sebarkan artikel ini
Begini Arti Penting Batik Sumenep Bagi Bupati Busyro
Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim dalam event Batik on The Sea di wisata Pantai Lombang. (Foto for Mata Madura)

MataMaduraNews.comSUMENEPEvent Batik on The Sea di wisata Pantai Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur, sukses digelar pada Minggu (25/02/2018) kemarin.

Bukan sekadar jadi rangkaian dari 39 event dalam Kalender Visit Sumenep 2018. Ternyata, pagelaran batik itu punya arti penting lain bagi Bupati KH A. Busyro Karim.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Orang nomor satu di Sumenep itu menyatakan, batik bukan sekadar cerita tentang dimensi keindahan. Apalagi, hanya warisan tanpa kesan.

BACAJUGA:

“Batik mengandung makna keuletan, ketekunan, dan (terutama) kesejahteraan,” katanya dalam sambutan.

Ungkapan Bupati Busyro Karim tersebut tentu memiliki dasar. Misalnya, beberapa waktu terakhir batik mendapat permintaan luar bisa karena sudah menjadi baju resmi Nasional.

“Bahkan secara makro, konsumsi non makanan di Sumenep cukup tinggi hingga mencapai 42,77 persen. Hal ini tentu menjadi peluang besar tumbuhnya industri batik di Sumenep,” terangnya.

Guna mewujudkan hal tersebut, Pemkab Sumenep merespon dengan memperbanyak festival batik. Selain dimaksudkan memotivasi perajin dan pedagang, juga untuk melestarikan tradisi batik dengan menginspirasi dan menggaet kalangan muda.

BACAJUGA:

“Saya berharap di masa mendatang Sumenep jangan hanya menjadi pusat konsumen batik, tetapi harus menjadi pemain di pasar regional hingga internasional,” ujar suami Nurfitriana itu.

Lebih jauh, Bupati ingin agar Sumenep menjadi pusat batik Nusantara. Sehingga, sisi kesejahteraan dalam arti penting yang dimaksudnya bisa berwujud nyata.

“Saya yakin, dengan komitmen dan dukungan semua pihak, hal itu bisa terealisasi. Dengan demikian, akan membuka lapangan usaha baru di sektor informal dan ekonomi kreatif. Sebab, saat ini 65,56 persen penduduk Sumenep masih bekerja di sektor pertanian,” ucapnya, optimis.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan