MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Ratusan habaib dan ulama  beserta ribuan umat Islam Bangkalan, Madura, Jawa Timur menggelar istighosah
dan aksi damai bela Islam, bertempat di Masjid Agung Bangkalan, Jumat siang (4/11/2016). Turut hadir dalam acara istighosah tersebut, Wabup Bangkalan Mondir A. Rofi’i, Kapolres Bangkalan AKBP, Anissullah M Ridha, Dandim 0829 letkol Inf Sunardi Irianto.
Acara diawali pembacaan Surat Yasin dan Shalawat Nariyyah dan ditutup dengan doa. Dalam sambutan, KH Safik Rofi’i mewakili ulama, kiai dan habaib Bangkalan mengatakan, bahwa  acara istighosah ini dalam rangka berdoa kepada Allah  agar aksi damai yang dilaksanakan saudara muslim di ibu kota Jakarta berjalan dengan damai, aman, lancar dan sukses.
“Yang kedua kita juga berdoa kepada Allah agar supaya Presiden Jokowi bisa terketuk hatinya. Bisa mendengar dan peduli terhadap tuntutan umat Islam.  Terakhir kita berdoa semoga hukum di Indonesia bisa ditegakkan seadil-adilnya. Sehingga Ahok bisa segera diproses hukum,†terangnya di depan ribuan massa.
Kiai Syafi menambahkan, umat Islam sebagai warga mayoritas di Indonesia sudah cukup lama hidup bertoleransi dengan umat beragama lain. Dan Indonesia sudah ada undang-undang yang mengatur tentang toleransi dan penistaan agama. “Jadi ini bukan masalah toleransi atau tidak. Tapi ini murni penegakan hukum. Agar tidak ada yang berada di atas hukum. Siapapun harus diproses secara hukum,†sambutnya dengan berapi-api yang disambut gemuruh takbir dari ribuan massa yang hadir di halaman Masjid Agung Bangkalan.
Usai menggelar istighosah, ribuan massa bergeser dengan berjalan kaki ke kantor Mapolres Bangkalan. Di perjalanan mereka membentangkan poster dengan berbagai tulisan seperti; Tangkap dan Adili Penista Agama. Tangkap dan Periksa Ahok. Percepat Proses Hukum Ahok. Piliha Hukum Ahok atau Hapus Hukum di Indonesia. “Ini forum umat Islam aksi bela Islam. Penjarakan penista al-Quran. Polri jangan berpihak. Tegakkan hukum. Penjarakan penista al-Quran. Polisi tunggu apa lagi. Tangkap dan adili Ahok. Ahok wajib ditangkap,†teriak salah satu orator lewat sound system.
Sebelum tiba di Mapolres, Kapolres Anis menemui ribuan aksi yang mayoritas diikuti para santri Bangkalan. Kapolres Anisullah menemui para demonstran dan menaiki truk yang dibawa para demonstran. “Saya berterima kasih atas ketertiban para adik-adik santri karena sudah tidak berbuat hal-hal yang tidak diinginkan,’’ tuturnya saat menemui massa aksi.
Tiba di Mapolres, perwakilan dari ulama dan habaib serta pimpinan Pondok Pesantren diterima Kapolres di ruang K3i. Di ruangan tersebut diserahkan penyerahan petisi oleh perwakilan ulama kepada Kapolres Bangkalan, Anisullah M Ridha. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Pimpinan Pondok Pesantren KH Jazuli Nor mengatakan, bahwa toleransi yang telah lama terjalin di bumi Indonesia telah dinodai oleh seorang Ahok. “Apalagi pada saat Ahok menyampaikan pidatonya beliau berkapasitas sebagai Gubernur Ibu Kota Jakarta. Tentu ini sangat menyakiti umat islam,†ungkapnya dalam forum.
Kiai Jazuli menambahkan, aksinya i tidak ada hubungan dengan Pilkada Jakarta. “Tidak ada hubungan dengan agama Ahok. Banyak warga negara Indonesia yang agamanya sama dengan Ahok selama mereka tidak mengganggu agama Islam yang kami yakini, tentu kami tidak akan mempermasalahkan. Gerakan dan tuntunan ini murni karena kami merasa agama kami dilecehkan oleh seorang Ahok yang kebetulan menjabat sebagai Gubernur DKI. Sekali lagi, ini murni tentang keadilan di bumi Indonesia yang katanya negara hukum,†terang Kiai Jazuli.
Habib Soleh al-Afas sebagai perwakilan dari para habaib mengatakan, dirinya sangat mencintai NKRI dan NKRI adalah harga mati. Karena itu, beliau berharap kasus Ahok tidak berlarut-larut sehingga tidak menimbulkan riak atau perpecahan dikalangan warga Indonesia. “Kapolri harus bijak dan tegas untuk menyikapi kasus yang sudah jelas-jelas menistakan agama Islam,†jelas habib Soleh.
Para wakil ulama tersebut sangat berharap Kapolres Anis bisa menyampaikan pernyataan sikap para ulama dan habaib serta umat islam Bangkalan kepada Kapolri. Dengan harapan, Kapolri Jendral Tito Karnivian tidak ragu untuk menangkap dan mengadili Ahok yang sudah jelas-jelas menistakan agama Islam.
Apa jawaban Kapolres Anis? Kapolres kelahiran Aceh ini, menyampaikan terima kasih atas kehadiran para ulama dan perwakilan aksi damai. Kapolres Anis juga berjanji akan menyampaikan pernyataan sikap tersebut kepada pimpinannya. “Pernyataan sikap ini akan disampaikan. Dan bisa jadi, pernyatakan para ulama dan masyarakat Bangkalan menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan. Tapi tidak bisa intervensi penyidik,†terang Kapolres Anis kepada MataMaduraNews.com usai pertemuan.
Diakhir pertemuan, Kapolres Anis berpesan kepada segenap ulama dan para habaib untuk tetap menjaga kondisi keamanan, kenyamanan, serta kondusifitas Bangkalan agar tidak sampai terpecah belah. “Untuk menyatukan sebuah Negara Indonesia butuh waktu dan perjuangan yang sangat panjang. Saya minta semua bisa menahan diri demi keutuhan NKRI,†pesan Kapolres.
Hasin dan Eko, Mata Bangkalan